"Saya izin karena Solo rawan bencana, sehingga tak mungkin saya dan Pak Purnomo (Wakil Wali Kota) sebagai kepala daerah pergi semua," kata Rudy usai menghadiri Apel Siaga Bencana di Manahan, Solo, Jumat (10/1/2020).
Dia membenarkan jika kepala daerah dan pimpinan DPC wajib hadir. Namun acara apel siaga bencana memiliki kepentingan yang jauh lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala daerah wajib sebetulnya. Tapi ada kepentingan yang lebih besar, tanggap bencana, karena Solo dikategorikan rawan bencana," ujarnya.
Menurutnya, kepala daerah sudah terwakili oleh kehadiran Purnomo yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota di Solo. Sedangkan dari DPC PDIP sudah diwakili oleh Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa, dan bendahara Joni Sofyan Erwandi.
"Ada 30 anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Solo. Ada Pak Joni wakil DPC yang bukan anggota DPRD," katanya.
Rudy diketahui sudah sempat berada di Jakarta pada Rabu (8/1). Sempat menginap, Rudy kembali ke Solo pada Kamis (9/1).
Dalam beberapa bulan terakhir, Rudy memang terlibat silang pendapat dengan DPP PDIP maupun DPD PDIP Jateng terkait proses penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung PDIP untuk Pilkada Solo.
Tonton juga Kantor PDIP Digeledah KPK? Ini Jawaban Hasto Kristiyanto :
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini