AS Akan Bergabung dalam Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Maskapai Ukraina

AS Akan Bergabung dalam Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Maskapai Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 10 Jan 2020 10:57 WIB
lokasi jatuhnya pesawat maskapai Ukraina di Iran (Foto: AP Photo)
Washington - Dewan Keselamatan Transportasi Nasional atau National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat akan bergabung dalam penyelidikan jatuhnya pesawat milik maskapai Ukraina di Iran.

Dalam statemen yang diposting di akun Twitternya, NTSB menyatakan pihaknya telah menerima "notifikasi resmi" dari Iran mengenai kecelakaan pesawat yang terjadi pada Rabu (8/1) lalu.

Pesawat Boeing 737 buatan AS tersebut jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Teheran, dan tak lama setelah Iran menembakkan rudal-rudal ke pangkalan-pangkalan militer di Irak yang menjadi markas pasukan AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"NTSB telah menunjuk perwakilan terakreditasi untuk penyelidikan kecelakaan itu," kata badan AS yang menyelidiki kecelakaan-kecelakaan transportasi tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/1/2020).




"NTSB terus memantau situasi seputar kecelakaan itu dan mengevaluasi tingkat partisipasinya dalam penyelidikan," yang akan dipimpin oleh Iran, demikian disampaikan NTSB dalam pernyataannya.

"Seperti halnya setiap penyelidikan di mana NTSB terlibat, badan (NTSB) tidak akan berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu," tandas NTSB dalam pernyataannya.

Pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 sedang mengudara dari Teheran, Iran menuju ibu kota Kiev, Ukraina, saat terjatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran pada Rabu (8/1) waktu setempat.


Simak Video "Kanada Kantongi Bukti Pesawat Ukraina Ditembak Jatuh Iran"

[Gambas:Video 20detik]




Pesawat jenis Boeing 737-800 itu diketahui membawa 176 orang yang terdiri atas 167 penumpang dan 9 awak pesawat. Seluruh penumpang dan awak dipastikan tewas.

Data dari otoritas setempat menyebut pesawat itu membawa 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris.



Menurut laporan sumber pejabat AS yang dikutip media-media terkemuka Amerika Serikat seperti Newsweek, CBS dan CNN, satelit, radar dan data elektronik mengindikasikan adanya kesalahan tragis pada unit pertahanan udara milik Iran, yang terjadi setelah rentetan serangan rudal ke markas AS di Irak.

Laporan ABC News yang mengutip seorang pejabat AS seperti dilansir AFP menyebut pesawat maskapai Ukraina dijatuhkan oleh dua rudal darat-ke-udara (SAM) milik Iran.

Presiden AS Donald Trump mengindikasikan Iran bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat maskapai Ukraina dan menyangkal klaim Iran sebelumnya bahwa pesawat jatuh karena masalah mesin. "Saya memiliki kecurigaan. Pesawat itu terbang di medan yang cukup berat dan seseorang mungkin telah melakukan sebuah kesalahan di sisi lain," ucap Trump.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads