"Dari yang 49 terendam itu, tinggal 29 yang masih dalam perbaikan. Jadi sudah 20 yang diperbaiki," kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Dudi Gardesi, Kamis (9/1/2020) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan pompa tidak ada satu-satunya gitu. Jadi ada beberapa unit memang sekarang rusak, tapi ada beberapa yang sudah berfungsi. Misalnya, masih kurang kita ada armada dari pompa mobile. Kalau omong aman saya relatif, tapi kita siagakan apa yang kita punya seoptimal mungkin," ujarnya.
Sebelumnya, Dudi mengatakan pihaknya telah mendata kondisi peralatan pascabanjir di DKI Jakarta dan menyebut ada 49 pompa yang rusak karena terendam banjir. Dudi menyebut total pompa yang rusak 76 unit pompa di 40 rumah pompa. Kerusakan pompa bukan hanya karena terendam. Ada juga karena dioperasikan secara berlebih saat banjir 1 Januari.
"Di antaranya itu 49 unit rusak karena terendam di 27 rumah pompa. Sedangkan sisanya rusak karena kinerja pompa terlalu digeber saat banjir kemarin. Jadi ada yang listriknya mati dan macam-macam," ucap Dudi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga memastikan sudah mengaudit pompa-pompa tersebut. Dia menegaskan masalah terhadap pompa-pompa yang ada sedang dibereskan.
"Kita lakukan audit kok. Yang pompa-pompa yang kemarin sempat tidak berfungsi karena tenggelam. Memang unik, pompa ambil dari satu sungai dipindah ke sungai lain yang lebih tinggi. Air sudah ngalir dulu dari sungai yang lebih tinggi (sehingga pompa tergenang)," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).
"Sedang dibereskan semuanya," sambung Anies. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini