Perwira Pengendali Posko Utama BPBD Kabupaten Bogor Mayor Inf Suparno mengatakan korban bencana ini dibagi dalam tiga kategori, yakni meninggal saat kejadian, meninggal setelah bencana, dan korban hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuh korban ini meninggal karena bencana banjir dan longsor," kata Suparno di posko utama BPBD Kabupaten Bogor, kantor BPBD Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (9/1/2020).
Dia menambahkan, ada empat orang yang meninggal setelah kejadian bencana, yakni Ahmad (1 bulan), Icot (65), Erna (75), dan Aan (60). Suparno mengatakan keempat korban ini meninggal karena sakit.
Selain itu, lanjutnya, ada empat orang yang hilang atau belum ditemukan akibat banjir dan tanah longsor ini. Orang tersebut adalah Amri (38), Saroh (48), Cici (8), dan Hilman (15).
Suparno mengatakan Amri, Saroh, dan Cici adalah korban tertimbun tanah longsor. Sedangkan Hilman merupakan korban hanyut dalam kejadian di Jasinga.
Dia pun mengungkapkan ada 29.810 pengungsi akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bogor ini. Dari jumlah tersebut, 18.565 pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Sisa 11.245 pengungsi. Tapi jumlah (pengungsi) ini terus kita update," ungkapnya.
Selain itu, Suparno menjelaskan, 28 tim gabungan dari TNI, polisi, BPBD, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan (ormas), Tagana, dan lainnya diturunkan untuk proses evakuasi. Total petugas ada 3.362 personel.
Dia pun menerangkan bantuan logistik terus diberikan. Kendala dalam proses evakuasi ini, lanjutnya, adalah akses jalan yang masih terbatas.
Suparno menjelaskan pembukaan akses jalan sedikit terhambat faktor cuaca.
"Bantuan logistik terus berdatangan, tapi pemberiannya kepada masyarakat sulit karena akses jalannya. Kita masih terus mengupayakan akses jalan sembari memberikan bantuan logistik," pungkasnya.
Halaman 2 dari 3