"Ini baru pertama kali terjadi. Jadi, kejadian yang pertama," kata Camat Tepus, Alsito, saat ditemui wartawan, Rabu (8/1/2020).
Alsito menyebutkan rekahan tanah diduga terjadi karena ada tanah yang ambles di tiga titik. Di mana ketiga titik itu saling berhubungan dan membentuk saluran air alami yang mengalirkan lumpur ke permukiman warga Dusun Kenis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan hujan lebat mengguyur Desa Purwodadi sejak Minggu (5/1) hingga Senin (6/1) dini hari.
"Titiknya ada tiga (dua rekahan dan satu lubang menganga), tapi bisa kemungkinan bisa bertambah. Munculnya itu (rekahan) kemungkinan dampak dari kemarau panjang, jadi telo (retakan tanah) dimasuki air hujan yang banyak, lalu tergerus, kemudian terjadilah longsor itu," ujarnya.
"Nah, longsoran itu berisi lumpur yang menutup halaman rumah warga (Dusun) Kenis dan Jalan Dusun (Kenis)," sambung Alsito.
![]() |
Saat ini, warga telah melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan lumpur di Dusun Kenis. Hal itu agar akses jalan di dusun tersebut kembali normal.
"Dua hari ini, kami bersama Forkompimcam, TNI-Polri, warga masyarakat dan Kades (Purwodadi) melakukan kegiatan kerja bakti dengan membuat tanggul agar tidak berdampak ke warga masyarakat. Tapi ini sifatnya sementara," katanya.
Menurutnya, tanggul itu hanya bersifat sementara dan ke depannya ia berharap bisa membangun saluran air pada rekahan tersebut. Hal itu karena ada 10 KK yang terdampak langsung longsoran lumpur ke permukiman warga.
"Kami berharap dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, melalui BPBD bisa melakukan penanggulangan dengan (membuatkan) saluran air. Sehingga, secara keseluruhan, nanti tidak berdampak kepada warga masyarakat," ujarnya.
Simak video Detik-detik Evakuasi Ibu Hamil Korban Longsor Sukajaya:
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini