"Presiden ingin menunjukkan kepada China jika sikap Indonesia tegas terhadap urusan Natuna," kata Obsatar saat ditemui seusai MoU antara Universitas Buana Perjuangan Karawang dan Universitas Widyatama, Rabu (8/1/2020).
Rektor Universitas Widyatama itu menilai kunjungan Jokowi bakal berdampak pada persoalan Natuna. Sebab, dengan kunjungan itu, China dan masyarakat dunia diberi pesan bahwa Natuna adalah wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Natuna telah masuk zona ekonomi eksklusif Indonesia. Berarti sudah disepakati secara internasional," kata Obsatar.
Adapun anggapan China jika perairan Natuna masuk Nine Dash Line, Obsatar menilai klaim itu lemah. Nine Dash Line adalah zona sejauh 2 juta kilometer persegi yang membentang hingga perairan Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Natuna.
"Kalau benar China punya hak tradisional, hanya nelayan yang datang. Tapi ini kan ada guard atau pasukan. Itu menyalahi aturan," tegas Obsatar.
Obsatar menilai, selain memberi sinyal, kedatangan Jokowi perlu disikapi dengan lebih tegas. Termasuk menenggelamkan kapal.
"Saya sangat setuju langkah Bu Susi (Susi Pudjiastuti), tenggelamkan kapal asing, termasuk kapal nelayan China yang masuk ke Natuna," tutur Obsatar.
![]() |
Simak Video "Jokowi ke Natuna Ingin Pastikan Hak Berdaulat RI"
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini