Usai Raih Doktor HC, Megawati Pidato soal Pancasila Falsafah Kemanusiaan

Laporan dari Tokyo

Usai Raih Doktor HC, Megawati Pidato soal Pancasila Falsafah Kemanusiaan

Indra Komara - detikNews
Rabu, 08 Jan 2020 13:32 WIB
Foto: Megawati Soekarnoputri (Indra Komara-detikcom)
Tokyo - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bicara soal Pancasila sebagai falsafah kemanusiaan. Dia menyebut nilai-nilai Pancasila bisa digunakan secara universal untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Hal itu disampaikan seusai menerima gelar doktor honoris causa bidang kemanusiaan dari Universitas Soka, Tokyo, Jepang. Setelah upacara penganugerahan selesai, Megawati berpidato di hadapan para mahasiswa Universitas Soka. Putri Presiden RI pertama Sukarno ini menyebut nilai kemanusiaan tidak pernah usang.

"Pancasila adalah falsafah kemanusiaan. Kemanusiaan adalah nilai yang tidak pernah usang. Kemanusiaan sejatinya selalu melekat pada diri setiap manusia. Manusia yang benar-benar manusia adalah manusia yang berperikemanusiaan," kata Megawati dalam pidato ilmiahnya di Universitas Soka, Tokyo, Jepang, Rabu (8/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Megawati mengatakan kemanusiaan menjadi syarat mutlak perdamaian dunia. Hal itu sejalan dengan gagasan pidato Bapak Bangsa Indonesia di Sidang Umum PBB 30 September 1960 yang berjudul 'To Build The World Anew'.

Megawati kemudian menuturkan soal pidato Bung Karno yakni membangun dunia yang bebas dari penindasan, kemiskinan, bebas dari rasa takut, bebas secara konstruktif untuk menggerakkan aktivitas sosial dan bebas mengeluarkan pendapat.

"Ketuhanan yang Maha Esa, meliputi manusia yang memeluk berbagai agama dan keyakinan, yang berke-Tuhanan dengan cara beradab, saling menghormati antara pemeluk agama dan kepercayaan mana pun," ucapnya.

Megawati juga menjelaskan soal nasionalisme dalam Pancasila yakni perikemanusiaan. Prinsip ketiga yang disampaikan Megawati ialah internasionalisme.

Menurut dia, nasionalisme tidak bisa dipisahkan dari internasionalisme. Sebab nasionalisme tidak akan tumbuh dan berkembang tanpa internasionalisme.

"Maka, internasionalisme sejati adalah wujud dari nasionalisme sejati, yang menghargai dan menjaga hak-hak semua bangsa, baik besar maupun kecil," katanya.

"Kemanusiaan yang berwujud dalam adil dan makmur, bebas dari penindasan dalam bentuk apapun, bagi siapapun, di belahan bumi mana pun," sambung Megawati.



Dia menyebut Bung Karno pernah bicara kalau Pancasila bukan hanya mengandung makna nasional bagi bangsa Indonesia. Pancasila, katanya, punya arti universal dan bisa digunakan secara internasional.

"Bung Karno menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya mengandung makna nasional bagi bangsa Indonesia, sesungguhnya Pancasila juga mempunyai arti universal dan dapat digunakan secara internasional," kata Megawati.

Megawati menyerukan seluruh umat manusia selalu mengenggam kemanusiaan dalam jiwa. Karena hanya dengan kemanusiaan semuanya dapat menjadi manusia yang bermakna dalam hidup.

"Peluk erat kemanusiaan dalam pikiran, karena manusia yang berpikir dalam kemanusiaan akan hidup dalam kegembiraan dan menjadi manusia yang merdeka," ucap Megawati.
Halaman 2 dari 2
(idn/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads