Informasi ambruknya ruko yang tepatnya berada di Jalan Brigjen Katamso, Jakarta Barat, diterima pukul 09.20 WIB, Senin 6 Januari 2020. Petugas call center Sudin Damkar Jakarta Barat, Yanto, mengatakan sempat ada orang yang terjebak di dalam ruko empat lantai yang dijadikan minimarket Alfamart itu.
Baca juga: Fakta-fakta Gedung Ambruk di Slipi |
Empat unit mobil pemadam kebakaran langsung dikerahkan ke lokasi. Dalam proses evakuasi, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta menerjunkan mobil Bronto Skylift. Mobil ini diterjunkan guna memastikan ada tidaknya korban yang tertimpa ruko 4 lantai yang roboh. Ada 11 orang terdampak ambruknya gedung ini. Tidak hanya itu. motor-motor yang terparkir di sekitar gedung tertimpa material beton yang roboh. Motor-motor tersebut tampak mengalami kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang sehari kejadian, Tim Labfor kembali mendatangi lokasi gedung ambruk ini pada Selasa 7 Januari 2020. Ada 6 anggota Tim Labfor tiba pada pukul 09.30 WIB. Mereka membawa sejumlah perlengkapan, seperti kamera, koper kecil, tas ransel, sarung tangan, dan pelindung kepala.
Tim Labfor ini kemudian melewati garis polisi dan memasuki wilayah gedung yang roboh. Mereka menuju bagian luar belakang gedung yang roboh. Di titik tersebut, tim Labfor ini tampak mendokumentasikan kondisi puing-puing sisa gedung yang roboh. Sesekali di antara mereka menunjuk satu titik gedung lalu memegang besi beton yang telah rusak.
Usut punya usut, tim Puslabfor menemukan adanya korosi di sambungan baja beton sehingga mengakibatkan gedung itu ambruk. "Ada dari kita menemukan di sambungan daripada besi bajanya itu telah mengalami korosi hampir separuhnya sambungan yang itu mengakibatkan deformasi. Karena beban yang besar dia deformasi melengkung sehingga pada saat tidak kuat maksimum, dia runtuh sebelah ujung sini. Cuma runtuhannya itu masih ada di atas sana tiang betonnya," kata Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Bareskim, Kombes Ulung Kanjaya usai melakukan pemeriksaan di lokasi Selasa (7/1/2020).
Ulung mengatakan proses korosi baja beton sambungan beton telah berjalan lebih dari tiga tahun. Penilaian tersebut karena korosi sudah memakan hampir separuh baja beton.
"Sudah cukup lama karena melihat dari bentuk korosinya sudah sampai separuh bajanya sudah kemakan.Ya bisa di atas tiga tahunan gitu," tutur Ulung.
Selain itu, gedung itu disebut sudah berusia 25 tahun. "Ini sudah 25 tahun, kalau dia benar nggak masalah proses salurannya, pembuangan airnya benar, terus cor-corannya bagus, itu nggak akan menimbulkan masalah. Tapi kalau dia perawatan ini aliran air tidak ada yang mandek ke struktur, itu nggak masalah," kata Ulung.
Menurut dia, gedung ambruk tersebut harus dirobohkan total. Menurutnya, hal tersebut bakal dilakukan sore atau malam nanti. "Kalau ini harus diruntuhkan semua, sudah tidak kuat, nggak bisa ini," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini