Jakarta - Polisi menangkap empat orang pria pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan seorang warga Mampang, Jakarta Selatan, Muhammad Tabah Caesar Suganda (15) tewas. Polisi menyebut, pengeroyokan itu dipicu aksi lemparan petasan.
"Ya motifnya ini pada hari sebelumnya ada orang ya dari pihak (Gang) Bangka 2B itu diduga melempar petasan dan mengenai pada bagian muka dari salah satu pelaku, sehingga itu memicu dari pelaku dan juga kelompoknya beberapa orang teman-temannya untuk melakukan serangan atau membalas akibat perbuatan ini," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib kepada wartawan di Polres Jaksel, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).
Peristiwa tawuran antarwarga terjadi di Jl Bangka, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Minggu (5/1) dini hari. Tawuran melibatkan warga Gang Bangka 2B dan Gang Bangka2 yang bergabung dengan Gang Bangka 5. Korban sendiri tercatat sebagai warga Gang Bangka 2B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat pelaku diamankan polisi terkait kejadian ini, yakni RNG (17), RA (14), FFR (18) dan MRH (17). Para pelaku memiliki peran masing-masing.
"Adapun penangkapannya dari 3 di antaranya kami dari tim dari Unit Resmob Satreskrim Polres Jaksel di antaranya di daerah Karawang dan 1 orang ini di rumahnya di daerah Tendean, Jakarta Selatan," imbuhnya.
Andi mengatakan, salah satu pelaku memang sudah kenal dengan korban. Insiden itu sendiri terjadi saat kelompok korban dan pelaku sedang nongkrong dan berpapasan di depan gang.
"Mereka berkumpul di suatu warung kopi di daerah Bangka 2 juga. Bangka 2 Gang 5 mereka berkumpul. Ini lah juga akhirnya memancing dari pihak sebelahnya. Akhirnya mereka bertemu terjadi kesalahpahaman," tuturnya.
"Beberapa orang sebetulnya tidak memahami permasalahannya. Jadi yang terjadi tuh beberapa orang, termasuk ada beberapa pelaku di antaranya mereka tidak memahami permasalahannya, tidak kenal juga dengan korban, tidak ada permasalahan. Nah ini ikut-ikutan terprovokasi oleh teman yang lain," sambungnya.
Ia menambahkan, penyidik masih mendalami keterangan para pelaku. Lebih lanjut ia mengimbau agar warga tidak mudah terprovokasi.
"Ini masih dugaan (motif). Itulah yang menjadi
concern dari kami pihak kepolisian bahwa jangan dari warga atau masyarakat terprovokasi jika ada hal-hal yang merugikan atau terjadi pada dirinya. Jika memang itu merupakan suatu perbuatan yang mengganggu atau itu membahayakan segera laporkan kepada pihak kepolisian," lanjutnya.
Andi mengatakan, salah satu dari pelaku masih di bawah umur. Polisi akan memanggil para orang tua hingga RT/RW setempat untuk mencari solusi agar kejadian tidak terulang.
"Nanti kita juga akan memanggil dari pihak orang tua atau pihak RT/RW untuk bisa mengetahui dan mencegah ke depannya agar permasalahan ini tidak terulang kembali," lanjutnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini