"BMKG per hari ini sampai tanggal 12 (Januari 2020), kepekatan awan ada di Jawa Tengah bagian tengah," ucap Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam peresmian tiga jembatan di Pekalongan dan Pemalang, selasa (7/1/2020).
Tiga jembatan yang diresmikannya hari ini yakni Jembatan Kesesi (Jembatan Pekalongan-Pemalang, Jembatan Kalikeruh (Jembatan Pekalongan-Pemalang) dan Jembatan Polaga (Pemalang).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilanjutkan Ganjar, adanya kepekatan awan tersebut, harus diwaspadai untuk wilayah Pemalang, Pekalongan, sedikit Tegal ke barat, Wonosobo, Banjarnegara, Purworejo, Purbalingga dan sedikit Banyumas.
"Yang saya sebut ini kita siaga penuh. Yang punya dataran tinggi, punya potensi longsor," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, kearifan lokal bisa kembali dihidupkan untuk mendeteksi datangnya bencana.
"Perlu EWS (Early Warning System). EWS yang paling gampang ya kentongan. Andaikata sak jam bres, bunyikan kentongan, minggir. Ini yang paling gampang," jelas Ganjar.
"Ilmu Titen, kearifan lokal untuk mendeteksi adanya bencana," imbuhnya.
Meski sudah memasuki musim hujan, lanjut Ganjar, tak ada kata terlambat untuk menanam pohon di lahan-lahan kritis. Menurutnya, lahan-lahan kritis itu lahan untuk konservasi air tapi kondisinya rusak.
"Lahan kritis itu untuk konservasi air. Ada 1.400an sumber mata air. Itu (sumber mata air), rusak. Kalau kekeringan, kurang air ya wajar," tambahnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini