Pria Tewas Ditusuk di Sukabumi Baru 1 Tahun Kerja Driver Ojol

Pria Tewas Ditusuk di Sukabumi Baru 1 Tahun Kerja Driver Ojol

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 06 Jan 2020 20:38 WIB
Ilustrasi (Foto: detikcom)
Sukabumi - Ahmad Taufik (49), driver ojek online (ojol), ditemukan tewas dengan luka tusuk di bagian dada kanannya, Minggu (5/1) malam. Ia diduga korban begal. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan forensik di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, jasad korban diantar menggunakan ambulans.

Para rekan seprofesi turut mengantarkan jenazah dari rumah sakit hingga ke rumah duka di Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat. Jasad pengemudi ojol tersebut disalatkan di Masjid Al-Ikhlas, lalu dikebumikan di tempat pemakaman umum yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka.

"Almarhum sekitar setahun bergabung di ojek online, kalau tidak salah dulu sempat berdagang kelontong makanan ringan di Pasar Cisaat. Pribadi almarhum baik dan kadang suka bercanda," tutur Irvan, rekan sesama driver ojol sekaligus tetangga korban kepada detikcom, Senin (6/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hujan lebat sempat mengguyur saat prosesi pemakaman korban, namun hal itu tidak menyurutkan solidaritas para driver ojol berciri jaket hijau-hijau tersebut. "Tadi hujan lebat saat proses pemakaman. Solidaritas driver tetap mengantarkan korban hingga ke dimakamkan," ujar Irvan.

Irvan berharap agar pelaku penusukan korban segera bisa ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal. "Semoga pihak kepolisian bisa segera mengungkap siapa pelakunya, kami juga tidak tenang kalau mau aktivitas ojol," ucap Irvan.

Tim forensik menyebut ditemukan luka akibat kekerasan tajam yang mengakibatkan pendarahan diduga menjadi penyebab korban meninggal dunia. Berdasarkan autopsi, luka itu diketahui tembus hingga ke rongga perut korban.

"Hanya terdapat satu luka di sisi dada bagian kanan, hanya saja lukanya menembus ke rongga perut sehingga menimbulkan banyak pendarahan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathia.


Menurut Aida, pendarahan korban cukup banyak. Bahkan hingga proses autopsi masih ada sisa-sisa pendarahan.

"Korban kehabisan darah, di sini saja pendarahan lumayan banyak. Untuk waktu meninggal antara delapan sampai 12 jam. Karena kami terima sudah cukup lama dari waktu meninggal, kalau (waktu) meninggal persis saya tidak tahu," tutur Aida.
Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads