"Contoh kecil yang paling gampang adalah masalah aki, lelangnya kira-kira pembeliannya bulan 11 tahun 2019 buat menyedot air, alkal (peralatan dan perbekalan) ternyata nggak berfungsi. Nah hal-hal ini kan kalau kesiapan kita bisa siap, saya rasa bisa ditanggulangi," kata Prasetio kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (6/1/2019).
Prasetio pun meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar apel besar kesiapan menghadapi banjir. Dalam apel tersebut, semua peralatan milik DKI Jakarta dipamerkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya DPRD sendiri juga saya sedikit mengkritisi Pak Gubernur, cobalah kita apel siagakan semua alat yang kita pernah beli yang ada di Jakarta, kita perlihatkan ke mana barang-barang kita yang ada," ujar Prasetio.
Menurut Prasetio, Jakarta masih perlu mempersiapkan alat-alat antisipasi banjir. Sebab, saat ini masih memasuki musim penghujan.
"Kita punya alat banyak. Coba turunkan itu alat. Nah sekarang sudah saatnya kita bersih-bersih. Itu pun sampai Februari masih akan terjadi banjir, hujan akan makin deras," ucap Prasetio.
Tonton video PMI Operasikan 2 Helikopter dan Hagglund, Jangkau Tempat terisolasi:
Prasetio pun menilai tidak ada persiapan mengatasi banjir sebelum musim hujan. Dia mengaku tidak melihat alat berat mengeruk banjir.
"Saya pernah bicara dalam rapat Forkopimda bulan November tanggal 6 atau 13, itu masih terang benderang. Saya sebagai masyarakat maupun Ketua DPRD, tidak ada alat yang turun ke sungai-sungai itu," kata Prasetio.
Melihat dari kejadian itu, Prasetio menyebut Pemprov DKI tidak terlihat siap hadapi banjir. Dia tidak melihat persiapan penanganan banjir.
"Pertanyaannya kalau banjir kemarin, itu satu situasi kondisi kok kayaknya nggak cepat tanggap, tanggap daruratnya pemerintah daerah nggak terlihat. Dan persiapan-persiapannya nggak lihat," ucap Prasetio.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini