Balita itu datang bersama tantenya ke Lapas untuk menjenguk napi pada Jumat (3/1/2020) lalu.
"Ketika masuk di depan ruang kunjungan itu ada kolam di sampingnya ada mainan seperti ayunan gitu. Kolamnya itu tembok warna-wanri biru dan pink gitu," ucap Alina, ibu bocah, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak berapa lama sampai kolam, tangannya itu pegang tembok karena agak tinggi bak gitu. Pas megang, langsung loncat ikan dari dalam. Ikannya loncat dan langsung digigit. Saat bersamaan ada dua napi bilang 'itu awas ada ikan galak' pas lihat tangan sudah darah kemana-mana,"ucapnya.
Lapas Wanita Bandung membenarkan insiden tersebut. Pihak lapas siap bertanggung jawab atas kejadian naas tersebut.
"Itu anak enggak dijaga pengasuhnya. Datang besuk, enggak dijaga sama pengasuhnya, main nyelonong-nyelonong. Enggak tahu, musibah tuh," kata Kalapas Wanita Sukamiskin Bandung Rafni Trikoriaty Irianta.
Dia menyatakan, pihak lapas bertanggung jawab atas insiden itu. Setelah anak balita itu digigit, petugas lapas langsung memberikan pertolongan dengan dibawa ke poliklinik lapas wanita.
"Tapi kita tetap bertanggung jawab. Kita bawa ke poliklinik untuk memberhentikan pendarahannya. Terus kita antar ke Rumah Sakit Hermina dan itu sudah berhenti pendarahannya," ucapnya.
Selain itu, Rafni juga telah memerintahkan agar ikan predator itu untuk dimusnahkan. Ikan penghuni lapas itu dimusnahkan agar tidak membahayakan.
"Saya suruh musnahkan lah, ngapain daripada yang lain celaka. Tapi saya suruh foto dulu. Kan saya juga enggak tahu yang mana sih ikannya. Kita sampai ngurusin ikan, kita enggak hobi," kata Kalapas Wanita Bandung Rafni Trikoriaty Irianti.
Meski begitu, dia tidak menjelaskan secara rinci mengenai pemusnahan ikan aligator itu. Termasuk cara pemusnahan ikan jenis predator itu.
"Seperti dibuang deh, tapi enggak tahu. Nanti saya tanya petugasnya," ujarnya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini