Waket Komisi I DPR Minta Menhan Prabowo Serius Tangani Natuna

Waket Komisi I DPR Minta Menhan Prabowo Serius Tangani Natuna

Haris Fadhil - detikNews
Sabtu, 04 Jan 2020 10:19 WIB
Abdul Kharis Almasyhari (Zhacky/detikcom)
Jakarta - Kapal-kapal China melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di laut Natuna yang merupakan bagian dari Indonesia. Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto serius membangun Maritime Surveillance System di laut Natuna.

"Saya minta kepada Pak Menhan agar sistem itu segera diintegrasikan sehingga segala sesuatu yang sifatnya cegah dini kita harus bangun yang canggih untuk mengawasi perairan Indonesia agar mendeteksi lebih dini kapal-kapal asing yang masuk dan melakukan kegiatan di perairan Indonesia," kata Kharis kepada wartawan, Sabtu (4/1/2020).


Dia mengatakan pemerintah seharusnya bukan sekadar protes atas manuver kapal-kapal China. Menurutnya, Indonesia harus berani melakukan tindakan tegas dan terukur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta pemerintah RI bukan hanya protes atas manuver kapal coast guard Tiongkok yang saat mengawal puluhan kapal yang diduga mencuri ikan di sekitar 3.8 Nautical Miles dari garis Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia kalau terbukti beri tindakan tegas, terukur dan jelas kita tidak pernah main-main soal kedaulatan NKRI," ujar Kharis.

"Saya berharap semua pemerintah kompak dalam menghadapi masalah ini," sambungnya.


Sebelumnya, China terus berkeras pihaknya tidak melanggar teritorial negara lain dan merasa bagian Perairan Natuna yang dilewati kapalnya adalah teritorial China. Menlu Retno Marsudi menegaskan tidak akan mengakui klaim sepihak tersebut.

"Indonesia tidak pernah akan mengakui Nine Dash Line, klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum Internasional, terutama UNCLOS 1982," kata Retno di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).

Sementara itu, TNI pun melaksanakan operasi siaga tempur terkait dengan adanya pelanggaran di kawasan tersebut. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya Yudo Margono, mengatakan operasi siaga tempur dilaksanakan oleh Koarmada 1 dan Koopsau 1 dengan Alutsista yang sudah digelar, yaitu tiga KRI dan satu pesawat intai maritim serta satu pesawat Boeing TNI AU. Dua KRI lagi masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna.



Simak Video "Menhan Prabowo Sambangi Mahfud Md, Bahas Apa?"

[Gambas:Video 20detik]

(haf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads