Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenang Yunahar Ilyas sebagai sosok yang bijaksana. Haedar mengatakan, dia telah berteman dan berinteraksi dengan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak 1980-an.
"Banyak teladan baik yang bisa diambil dari beliau. Penguasaan ilmu agama yang mendalam khususnya di bidang tafsir, kepiawaian dalam bertabligh yang mudah dicerna umat, ramah dan mudah bersahabat, serta kehati-hatian dalam bersikap sehingga seksama dan bijaksana," kata Haedar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulama yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 22 September 1956 ini juga merupakan sosok gigih dalam berdakwah. Kegigihan Buya Yun, demikian Yunahar Ilyas kerap disapa, bahkan dikenang Buya Syafii Maarif.
Menurut Buya Syafii, selama hidupnya Yunahar gigih menyebarkan Islam Wasathiyah atau wajah Islam yang moderat. Islam Wasathiyah ini yang juga sedang diperjuangkan Muhammadiyah.
"Itu (Islam Wasathiyah) penting untuk Indonesia masa depan. Jadi tidak ekstrem ke kanan dan tidak ekstrem ke kiri, tapi berada di tengah menjadi wasit untuk peradaban Indonesia," kata Buya Syafii.
Kenangan lain Buya Syafii Maarif pada Yunahar adalah terkait aktivitas berdakwah yang seperti tidak pernah berhenti. Bagi Buya Syafii, Yunahar adalah sosok alim pengajar tafsir dengan banyak karya.
"Ya dia (almarhum Yunahar) seorang alim, seorang alim yang tidak pernah istirahat. Dalam keadaan sakit dia juga masih ke mana-mana," kata Buya Syafii.
Buya Yun memang sempat menegaskan kegiatan dakwah tidak boleh berhenti apalagi bagi seorang ulama. Dalam kondisi apa pun tetap harus memberikan seruan yang baik kepada umat.
"Tubuh boleh sakit, tapi sebagai da'i dakwah tidak boleh berhenti. Harus tetap menyeru, mengajak dan menemani umat harus tetap jalan," kata Buya Yun ketika memberikan kultum usai sholat zuhur di musala kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta seperti dikutip dari laman Muhammadiyah.
Buya Yun saat itu baru pulang dari RS PKU Kota Yogyakarta untuk melakukan pemeriksaan rutin. Ulama yang aktif berorganisasi sejak kuliah ini ternyata mengalami gagal ginjal, yang mengharuskannya cuci darah dua kali seminggu. Yunahar Ilyas yang akan melakukan cangkok ginjal ini sempat dijenguk Wapres Ma'ruf Amin saat dirawat.
Selama hidup, Yunahar Ilyas sempat mengisi ceramah agama di luar negeri pada 1980. Undangan tersebut diberikan Persatuan Pelajar Muslim se-Eropa (PPME) wilayah Jerman. Selain di Jerman, dia juga sering diundang ke Amerika Serikat (AS), United Kingdom (UK), Jepang, Taiwan, dan beberapa negara lain, termasuk kawasan Timur Tengah. Dia juga mengisi pengajian di stasiun televisi Muhammadiyah (TVMU) di program khusus "Ustadz Yun Menjawab".
Selain dalam bentuk ceramah umum, Buya Yun juga berdakwah dalam bentuk tulisan. Karya Buya Yun adalah Feminis dalam kajian Tafsir Al Qur'an Klasik dan Kontemporer, Akhlaq Masyarakat Islam, Konstruksi Pemikiran Gender dalam Pemikiran Mufasir, Kisah Para Rasul yang diterbitkan berkala di Majalah Suara Muhammadiyah, Kesetaraan Gender dalam Al Qur'an, Studi Pemikiran Para Mufasir, dan Tipologi Manusia dalam Al Qur'an.
Beberapa hasil tulisan Buya Yun menjadi rujukan mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah yaitu Kuliah Aqidah Islam, Kuliah Akhlaq, Tafsir Tematis Cakrawala Al Qur'an. Kepergian Buya Yun tentu meninggalkan duka, namun doa tetap mengalir bagi ulama yang dicintai umat ini.
"Semoga semuanya menjadi amal jariyah yang terus mengalir baginya, almarhum husnul khatimah dan diterima di sisi Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal 'alamiin," kata Haedar.
Berikut perjalanan karir organisasi Yunahar Ilyas,
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang
Ketua Pimpinan Cabang IMM Kota Padang di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada 1977-1979
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Sumatera Barat pada 1978-1979.
Wakil Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 1995-2000
Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 2000-2005
Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 hingga 2015-2020
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat 2005-2015
Wakil Ketua Umum MUI Pusat 2015-2020.
Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas Tutup Usia:
(row/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini