"Yang Tol Cipali itu, karena infonya dari... ada yang datang tadi dari pengelola tol, itu memang ada penggundulan hutan di atasnya. Jadi airnya itu jatuh langsung ngalir, langsung terlalu besar, Km 136," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo kepada wartawan di kantor BNPB, Jalan Proklamasi, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya pengaruhnya kan air itu datang langsung ngalir saja. Ada faktor penggundulan hutan," jelasnya.
Dia menegaskan adanya penggundulan hutan itu disampaikan oleh pengelola Tol Cipali.
"Ya itu omongan dari orang sana, pengelola (tol). Laporan dari sana, bukan karanganku itu," ucap Agus.
Diberitakan sebelumnya, banjir melanda Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Km 136 Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Selasa (31/12/2019). Salah seorang pengendara yang melintas saat itu, Andi, menyebut ketinggian banjir mencapai betis orang dewasa.
"(Tinggi banjir) lebih (dari mata kaki), antara lutut dan mata kaki. Awal-awal, mungkin satu jam lolos dari situ. Saya di situ pukul 17.00 WIB," sebut Andi saat dihubungi, Selasa (31/12) pukul 18.17 WIB.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (BKIP Kemenhub) Hengki Angkasawan, banjir tersebut terjadi karena kiriman air dari luar tol. Informasi itu diterima Hengki dari pengelola Tol Cipali, PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
"Berdasarkan laporan yang kami terima, genangan air yang terjadi ini bukan diakibatkan tidak berfungsinya saluran air atau drainase jalan tol, tetapi diduga berasal dari kiriman air dari luar jalan tol," kata Hengki dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (31/12) malam.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini