Kepala Dinas Perhubungan Surakarta, Hari Prihatno, mengatakan KA BIAS ke depan akan beroperasi 60 kali atau 30 kali pulang pergi. Pihaknya telah membuat simulasi bersama PT KAI.
"Kalau sehari jalan 30 kali atau 15 trip bolak-balik, maka palang akan menutup tiap 37 menit sekali. Kalau sehari 60 kali atau 30 trip bolak-balik, maka palang menutup tiap 19 menit," kata Hari kepada detikcom, Kamis (2/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, antrean kendaraan yang melewati di perlintasan Joglo akan semakin panjang. Diperkirakan, lalu lintas di lokasi tersebut akan kacau karena terdapat setidaknya enam jalan yang mengarah ke perlintasan Joglo.
"Kalau beroperasi maksimal, antrean kendaraan dari barat itu bisa sampai Sumber. Karena dalam semenit perlintasan itu paling hanya bisa dilewati empat kendaraan. Belum lagi kendaraan berat yang manuvernya sulit," ujar dia.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan saat ini KA BIAS masih dalam tahap sosialisasi atau uji coba. KA baru dioperasikan sebanyak enam kali atau tiga perjalanan pulang pergi.
"Dalam uji coba ini, paling awal mulai pukul 12.18 WIB dari Stasiun Balapan. Trip terakhir itu 15.21 WIB dari Stasiun Bandara Adi Soemarmo," kata Eko.
Soal potensi kemacetan, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan pihak lain. Dia yakin akan ada solusi untuk memecah kemacetan di perlintasan Joglo.
"Yang memikirkan dampak KA BIAS ini banyak, tidak hanya KAI. Ini kan masih uji coba. Nanti tentu akan dilihat dan disesuaikan kondisinya. Tidak mungkin serta-merta akan langsung dioperasikan 60 kali," tutupnya.
(bai/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini