Pantauan di lokasi, warga nekat menyeberangkan motor dengan cara menerobos arus Sungai Cidurian yang deras. Sungai Cidurian memiliki lebar sekitar 20 meter. Sungai dengan kedalaman seukuran dada orang dewasa itu juga memiliki arus yang deras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini motor orang sini. Kenapa nekat lewat sungai? Kan jembatannya putus, Pak. Yang punya motornya mau kerja di Jakarta," kata warga setempat, Vikria, saat ditemui setelah memanggul motor dan melewati Sungai Cidurian, Kamis (2/1/2020).
Simak Video "Mobil-mobil Korban Banjir di Bekasi: Tumpang Tindih, Berserakan"
Seperti diketahui, jembatan utama yang menjadi akses utama bagi 3.000 warga di Kampung Cikaret, Kampung Ciasahan, dan Kampung Cigowong, putus setelah diterjang luapan Sungai Cidurian pada Rabu (1/1/2020).
"Jembatan terputus, terus yang terisolasi itu ada tiga kampung, (yakni) Kampung Ciasahan, Kampung Cikaret, Kampung Cigowong. Di situ ada 900 keluarga, kurang-lebih 3.000 jiwa. Itu yang terisolasi," kata Kepala Desa Sukamaju Dahyudin ditemui di lokasi bencana, Kamis (2/1/2020).
Pihak TNI, Polri, dan BPBD sudah membangun jembatan darurat agar warga bisa menyeberang. Jembatan darurat itu hanya bisa untuk menyeberang warga.
"Sementara ini, berkat kerja sama TNI, Polri, BPBD, dan warga, alhamdulillah kami bisa bangun jembatan darurat sementara, dari bambu. Ini bermanfaat untuk mengantar logistik dan evakuasi warga," terang Dahyudin.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini