"Di sini ada 600 KK terdampak banjir semua. Di sini selalu terdampak," kata Agus di Jalan Kemang Utara IX, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2020).
Lokasi tersebut, menurut Agus, mulai diserbu air banjir pada Rabu (1/1) sekitar pukul 01.00 WIB. Setelah air makin tinggi, seluruh warga mengungsi ke pasar dan musala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungan ini, Anies terlihat menyapa warga yang terkena dampak banjir. Ada pula warga yang sedang memasak nasi di dapur umum posko pengungsi. Listrik di lokasi terlihat padam total. Mereka hanya menyalakan lilin dan senter untuk menerangi jalan dan posko.
Anies mengapresiasi warga yang bergerak cepat mengelola korban banjir secara mandiri. Menurut Anies, sebagian warga sudah kembali ke rumah setelah banjir surut.
"Mengapresiasi masyarakat yang langsung secara swadaya yang mengelola dampak banjir ini. Kemudian ada dapur umum dan sebagian airnya sudah surut bisa berangsur kembali ke rumah," jelas Anies.
Anies meminta warga yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi Pemprov DKI. Tujuannya adalah agar bisa mengurangi beban korban banjir.
"Kita ingin agar bisa mengurangi beban masalah yang ada, terkena banjir saja sudah masalah rumit, apalagi kesulitan lain. Maka kita mudahkan. Jadi malam hari ini saya instruksikan merespons cepat," ujar Anies.
Terkait pemadaman listrik, Anies mengatakan ada korban yang terkena setruman listrik. Karena itu, dia tidak ingin banyak korban banjir yang meninggal dunia akibat setruman listrik.
"Tidak dinyalakan untuk mempertimbangkan risiko genangan air selama masih ada dan ada potensi kecelakaan sebaiknya kita hindari," tuturnya.
Tonton juga Evakuasi Balita dan Jenazah di Tengah Kepungan Banjir :
(fai/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini