Tiga titik pembangunan tersebut adalah pembangunan flyover Jalan RE Martadinata yang menghubungkan Bogor Tengah dengan Tanah Sareal, Gedung RSUD hingga pembangunan kolam retensi untuk mengurangi volume air yang mengalir ke Jakarta saat musim penghujan.
Bima Arya tidak sendiri, dirinya didampingi oleh jajaran kepala dinas hingga camat terkait yang juga menunggangi roda dua. Titik pertama yang ditinjau adalah flyover Jalan RE Martadinata. Bima Arya tampak cukup puas dengan pengerjaan proyek yang mendapatkan kucuran bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 97 miliar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Bima Arya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke proyek gedung baru RSUD Kota Bogor. Turun dari motor, ia langsung memeriksa sudut demi sudut bangunan blok 3 RSUD.. Bima memprediksi proyek ini akan ada keterlambatan beberapa hari, dirinya juga akan memberlakukan denda untuk kontraktor.
"Kita harapkan selesai per 31 Desember. Keterlambatan ini karena telat prosesnya, makanya untuk 2020 kita pastikan percepatan dari proses lelang, pemberkasan dari dinas, lengkap semua, sehingga lebih tayang cepat. Besok kan ada pelantikan kepala dinas baru, saya minta kadis mempercepat proses lelang. Yang besar-besar lelang awal tahun, penjadwalannya dipastikan lagi," jelas Bima.
![]() |
Kemudian peninjauan dilanjutkan ke kolam retensi di kawasan Cibuluh, Bogor Utara. Proyek tersebut sudah berjalan 90 persen. 10 persen sisanya akan dilakukan hingga Januari 2020.
"Ada kebutuhan untuk penambahan waktu dan tentunya akan ada penalti atas keterlambatan. Proyek ini akan selesai tapi mundur karena cuaca. Jadi kendala utama faktor cuaca. Kemungkinan keterlambatannya sampai akhir Januari 2020, syukur-syukur kalau bisa dikejar pertengahan Januari," imbuh Bima.
Nantinya, kolam retensi ini bisa menjadi tempat yang efektif untuk menampung air hujan sementara waktu dan juga untuk distribusi air. Kolam retensi Cibuluh dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektare. Daya tampung kolam ini bisa mencapai 16.000 sampai 21.000 kubik. Ini juga akan mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
"Ditahan di Bogor, dikelola di Bogor. Ribuan kubik ini di kurang di sini, untuk mengurangi beban ke Jakarta. Di Bogor selain kolam retensi, dibangun juga sumur resapan, biopori. Supaya berkurang banjir ke Jakarta. Anggarannya Rp 10 miliar dari Pemprov DKI," ungkap Bima.
Menutup aktivitasnya, Bima Arya juga menyempatkan mampir ke event Bogor Clothing Festival yang merupakan wadah industri kreatif kawula muda kota hujan dalam bidang fashion. Bima Arya juga sempat membeli salah satu produk berupa hoodie bertulisan Bogor vs Everybody (ega/ega)