"Seperti kejadian pada Agustus lalu, kita harus mendatangkan personel bantuan Nusantara. Kalau personel kita cukup di sini tidak perlu ada bantuan dari polda lain," ujar Paulus Waterpauw yang didampingi Wakapolda Papua Brigjen Yakobus Marjuki dan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Mapolda Papua, Sabtu (28/12/2019).
Paulus meminta jajarannya merencanakan penerimaan personel Polri yang cukup di Papua dengan merekrut putra-putra Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta untuk memenuhi 11.085 personel supaya dibuat perencanaan yang baik untuk tahun depan," sebut Paulus.
Selain penambahan jumlah anggota, mantan Kapolda Sumatera Utara itu ingin jajarannya melakukan peningkatan kapasitas personel dengan melakukan Pendidikan Pengembangan Umum (Dikbangum), Pendidikan Pengembangan Spesialis (Dikbangspes), pelatihan fungsi serta pendidikan dan latihan kerja sama dengan IOM (Diklat Lugri).
Dalam laporan refleksi akhir 2019 Polda Papua, Paulus mengatakan kejahatan yang menonjol di Papua selama 2019 ialah ancaman keamanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Selama 2019, kejahatan yang dilakukan KKB sebanyak 23 kasus, terjadi di Polres Puncak Jaya, Polres Jayawijaya, Polres Mimika, dan Polres Paniai.
"Dalam kasus tersebut, terdapat korban dari TNI/Polri dan masyarakat, yaitu anggota TNI meninggal dunia sebanyak 8 orang, anggota Polri 2 orang meninggal dunia dan masyarakat meninggal dunia sebanyak 10 orang," jelasnya. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini