Survei: Kasus Novel Jadi Negatif ke Kapolri, Larangan Pamer Kemewahan Positif

Survei: Kasus Novel Jadi Negatif ke Kapolri, Larangan Pamer Kemewahan Positif

Audrey Santoso - detikNews
Sabtu, 28 Des 2019 12:17 WIB
Foto: Audrey/detikcom
Jakarta - Lembaga survei media, Indonesia Indicator, merilis rapor Polri dari segi framing pemberitaan di media online. Hasilnya, Polri mendapat nilai 68.

"Rapor Polri berada di angka 68 jika dinilai dari framing pemberitaan media sepanjang 2019. Angka ini menurun dari tahun lalu pada kisaran 72 persen pada 2018," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang dalam acara Rilis Akhir Tahun Polri 2019 di Auditorium STIK-PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rustika menuturkan rapor Polri menurun karena situasi politik yang panas sepanjang 2019. Namun, menurutnya, nilai tersebut cukup baik.

"Meski demikian, angka ini cukup bagus di tengah situasi politik yang cukup panas. DKI Jakarta dan Papua jadi salah satu sentra terbesar yang diberitakan media terkait Polri. Sentimen negatif yang ditujukan terbesar ke Polri adalah ketika ada aksi mahasiswa," jelas Rustika.



Kapolri Pastikan Penyidikan Peneror Novel Bakal Transparan:




Namun Rustika memuji strategi pengelolaan isu yang dilakukan Divisi Humas Polri dan jajarannya di polda-polda hingga polres. Menurut Rustika, pengelolaan isu yang baik membuat nilai rapor Polri tak jeblok.

"Perlu diapresiasi kerja Humas Polri dan jajaran, kapolda di daerah-daerah, dalam menangani sentimen negatif dengan pendekatan humanis," tutur dia.



Rustika juga menyinggung hasil survei pihaknya terkait Polri di media sosial Twitter. Emosi terbesar pengguna Twitter, kata Rustika, adalah terkait kepercayaan, harapan, dan kekecewaan.

"Emosi terbesar di Twitter itu soal trust, anticipation, disgust. Ada tiga isu yang paling dibicarakan, yaitu isu politik, aksi mahasiswa, dan soal Papua. Trust membicarakan dukungan terhadap Polri, sementara anticipation lebih ke harapan. Yang negatif adalah disgust, ini soal isu aksi mahasiswa dan Papua," terang Rustika.

"Beberapa hal yang menjadi rapor merah di Twitter adalah isu aksi mahasiswa dan Papua. Sentimen negatif paling tinggi di bulan Mei dan Oktober," imbuh dia.


Kasus Novel Baswedan Jadi Sentimen Negatif ke Kapolri di 2019

Rustika mengatakan satu-satunya isu pemberitaan sepanjang 2019 di media online yang menimbulkan sentimen negatif publik terhadap sosok Kapolri Jenderal Idham Azis adalah kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan. Rustika mengatakan, dengan terungkapnya penyiram Novel, diharapkan sentimen negatif ke Idham Azis dapat berkurang.

"(Rapor media online soal Idham Azis) 15 persen (sentimen) negatif hanya tertuju pada kasus Novel Baswedan. Dengan diketahuinya siapa penyerang Novel, seharusnya sentimen negatif ini menurun," kata Rustika.

Diberitakan sebelumnya, Jumat (27/12), Polri mengumumkan pihaknya telah mengamankan pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan, yakni dua oknum polisi. Kedua pelaku, berinisial RM dan RB, diamankan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Kabareskrim Polri Komjen Sigit menjelaskan dirinya berkoordinasi dengan Dankor Brimob Irjen Anang Revandoko sebelum mengamankan para tersangka. Saat ini tersangka masih berada di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan akan dibawa ke Bareskrim Polri siang hari ini.

Kembali ke sentimen pemberitaan media online terhadap Idham, lanjut Rustika, berita terkait instruksi polisi bergaya hidup sederhana memunculkan 85 persen sentimen positif. Perintah itu diterbitkan lewat surat telegram oleh Idham pada awal dirinya menjabat Kapolri

"Rapor media online soal Pak Idham Azis 85 persen persen baik. Ini terkait perintah Bapak untuk anggota kepolisian bergaya hidup tidak mewah," ujar Rustika.
Halaman 2 dari 3
(aud/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads