"Pelaku ada dua orang, inisial RM dan RB. (Anggota) Polri aktif," kata Sigit di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Diberitakan sebelumnya, Sigit baru saja dilantik sebagai orang nomor satu di Bareskrim Polri pada 16 Desember 2019. Di hari pelantikan, Sigit mengatakan kasus Novel Baswedan menjadi salah prioritasnya, di samping mengawal program-program pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua hari setelah hari pelantikan, Rabu (18/12), detikcom menemui dia dan membahas soal kasus Novel. Terkait hal itu, mantan Kapolda Banten ini mengungkapkan tak ingin mengecewakan masyarakat.
"Tentunya saya tidak ingin mengecewakan masyarakat, tim teknis juga serius, kita tidak bermain-main dalam menangani kasus Novel Baswedan. Semuanya yakin bahwa hasil analisa sudah mengarah kepada sasaran yang tepat, kita segera mengambil langkah," kata Sigit ketika ditemui di ruang kerjanya.
Saat itu, Sigit juga mengaku enggan banyak bicara. Namun akan membuktikan keseriusan Bareskrim mengungkap kasus teror air keras yang dialami Novel Baswedan.
"Yang jelas saya tidak bisa bicara banyak, tapi kita akan buktikan kita serius, seperti harapan presiden perintahnya jelas," pungkas mantan ajudan Presiden Joko Widodo itu.
Sebagaimana diketahui, Novel Baswedan mengalami penyiraman air keras pada 11 April 2017, usai menunaikan salat Subuh berjemaah di Masjid Al Ihsan, yang jaraknya sekitar empat rumah dari kediaman Novel, Jl Deposito I Nomor 8, RT 03 RW 10, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada pukul 05.10 WIB, Novel meninggalkan masjid untuk pulang dan mengalami penyiraman air keras oleh orang tak dikenal.
Tak kunjung tertangkapnya pelaku penyerangan sempat membuat Novel pesimis. Penyerangan terhadap Novel terjadi dan diselidiki saat jabatan Kabareskrim Polri diisi Komjen Ari Dono, kasus belum juga terungkap saat jabatan Kabareskrim diduduki Komjen Arief Sulistyanto yang kin menjadi Kalemdiklat dan berlanjut hingga Jenderal Idham Azis yang saat ini berada di pucuk pimpinan Polri.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini