PPP: Jiwasraya Jangan Dijadikan Bahan Adu Domba Pemerintah SBY-Jokowi

PPP: Jiwasraya Jangan Dijadikan Bahan Adu Domba Pemerintah SBY-Jokowi

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Jumat, 27 Des 2019 11:48 WIB
Sekjen PPP Arsul Sani di Posko Cemara (Yuni Ayu Amida/ detikcom)
Jakarta - PPP meminta permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tak dijadikan bahan adu domba pemerintah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini. Hal itu menanggapi pernyataan SBY yang mempersilakan jika masalah Jiwasraya ditarik ke masa lalu.

"PPP meminta semua pihak agar tidak menjadikan persoalan Asuransi Jiwasraya sebagai bahan adu domba antara pemerintahan SBY dan pemerintahan saat ini," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Arsul, langkah tepat untuk memahami masalah Jiwasraya adalah melakukan audit investigatif atas semua proses bisnis serta transaksi dan keadaan keuangannya selama 10 tahun terakhir. Arsul juga meminta OJK dilibatkan dalam audit investigatif itu.

"OJK perlu mengambil inisiatif ini dengan melibatkan BPK sebagai lembaga yang diberi kewenangan melakukan audit dan perhitungan kerugian negara. Dari audit investigatif inilah diharapkan akan ditemukan fakta sejak kapan Jiwasraya bermasalah dan mengapa masalah tersebut menjadi terakumulasi semakin besar," ujarnya.



Lebih lanjut Arsul menyebut PPP mendukung dibentuknya Pansus Jiwasraya asalkan Pansus bekerja proporsional dalam mencari akar masalah asuransi tersebut.

"Pansus adalah salah satu instrumen pengawasan yang dimiliki DPR. Oleh karena itu, sepanjang wacana Pansus Jiwasraya ini proporsional dalam rangka mencari akar masalahnya, PPP tidak alergi terhadap wacana pembentukan pansus ini," ucap Arsul.



Dihubungi terpisah, Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) meminta masalah Jiwasraya tak disikapi dengan bawa perasaan (baper). Menurut Awiek, persoalan Jiwasraya pada 10 tahun lalu semuanya merupakan ulah direksi BUMN tersebut.

"Risiko tinggi nggak dipikirkan sehingga terkena saham gorengan. Dan itu semua ulah direksi Jiwasraya, bukan ulah presiden. Jadinya ndak perlu baper dan jangan pula ibarat menggaruk pada bagian yang tidak gatal," ujar Awiek.



Sebelumnya, staf pribadi Presiden ke-6 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ossy Dermawan menceritakan respons SBY terkait masalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero). SBY merespons masalah Jiwasraya saat menerima tamu, dan tamu itu menyampaikan kasus Jiwasraya ingin ditarik ke masa lalu.

Ossy mengatakan SBY tak mempermasalahkan jika persoalan Jiwasraya ditarik ke masa lalu jika pejabat saat ini enggan bertanggung jawab terkait masalah yang membelit asuransi pelat merah ini.

"Dengan tenang SBY menjawab: Kalau di negeri ini tak satu pun yang mau bertanggung jawab tentang kasus Jiwasraya, ya.. salahkan saja masa lalu," cuit Ossy, Jumat (27/12).
Halaman 2 dari 3
(azr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads