Karanganyar - Mobil dinas mewah
Bupati Karanganyar, Juliyatmono telah tiba. Bagaimana penampakannya?
Yuli, sapaan akrab Juliyatmono tampak menggunakan mobil dinas Jeep Wrangler Rubicon untuk berangkat rapat di gedung
DPRD Karanganyar, Kamis (26/12/2019). Mobil off-road itu diparkir di halaman DPRD.
Rubicon ini berwarna oranye-hitam. Padahal Yuli sebelumnya mengatakan mobil dinasnya berwarna hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak mobil 2.000 cc tersebut memiliki dua pintu. Rubicon ini bertransmisi otomatis.
Tulisan Rubicon terlihat di bagian samping kanan dan kiri. Pelat nomor AD 1 F sudah dipasang pada mobil.
Rubicon milik Bupati Karanganyar, Juliyatmono akhirnya tiba. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom |
"Kemarin, Selasa sore. Langsung ke rumah dinas," kata Yuli saat ditemui wartawan usai rapat di Gedung DPRD Karanganyar, Kamis (26/12/2019).
Yuli mengaku tak canggung mengendarai mobil dinasnya itu.
"Kemarin sudah saya coba," kata Yuli.
Pembelian mobil ini telah menuai banyak protes dari berbagai pihak. Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono mengatakan, jika saja Juliyatmono, yang juga menjabat ketua DPD II Golkar Karanganyar, meminta saran kepadanya sebelum pengadaan, ia akan melarang pengadaan mobdin senilai Rp 1,9 miliar itu.
"Seandainya Juliyatmono sebagai Bupati, yang juga Ketua DPD II Golkar Karanganyar, minta saran kepada saya selaku Ketua DPD I Jateng, pasti saya larang. Kalau minta pertimbangan saya, saya larang," kata Wisnu saat dihubungi
detikcom, Kamis (5/12).
"Kalau (berdasarkan) cc-nya, dia tidak melanggar. Menurut saya, melanggar asas kepatutan. Di mana melanggarnya? Gubernurnya saja pakai Innova, masa bupatinya pakai Rubicon. Tapi, kalau menurut aturan, tidak salah, dia juga tidak bisa disalahkan," pungkas Wisnu.
Rubicon milik Bupati Karanganyar, Juliyatmono tiba. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom |
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenur Rohman menyampaikan pembelian mobil Jeep Wrangler Rubicon ini tak patut. Menurutnya, tak patut pejabat negara bermewah-mewah dengan anggaran rakyat.
Selain itu, pembelian mobil ini disebut sebagai bentuk ketidakpekaan pejabat terhadap beban hidup masyarakatnya.
"Para ASN harusnya diberi contoh pola hidup yang sederhana dengan prinsip melayani. Nah, menurut saya, ini satu keteladanan yang kurang baik, satu contoh yang kurang baik begitu, kurang bisa memberi teladan hidup sederhana kepada bawahan," ujar Zaenur.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini