Navidad berarti Natal atau kelahiran Yesus. Pendirian permukiman itu memang saat suasana Natal, yakni 26 Desember 1492. Lokasi persisnya memang belum diketahui persis, para ahli memperkirakan La Navidad terletak di Haiti. Yang jelas, letaknya ada di Kepulauan Karibia, bukan di daratan utama Benua Amerika seperti wilayah Amerika Serikat atau Meksiko saat ini.
Sekitar dua bulan setelah rombongan Columbus berhasil mencapai kepulauan Amerika, 12 Oktober 1492, mereka kemudian melanjutkan pelayaran untuk mengeksplorasi kondisi kepulauan sekelilingnya. Ada tiga kapal rombongan Columbus, yakni Nina, Pinta, dan Santa Maria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal bernama Pinta kemudian terpisah dari dua kapal lainnya. Pada malam Natal, giliran Santa Maria yang terjebak pada pasir dan bebatuan karang di kawasan yang kini disebut sebagai Hispaniola, Kepulauan Karibia. Beruntung, rombongan Columbus di dalam kapal Santa Maria selamat semua.
Kini tinggal kapal Nina yang tersisa. Namun Nina tidak bisa memuat semua orang yang semula berada di Santa Maria.
Columbus, yang sudah sejak dua bulan sebelumnya berinteraksi dengan orang-orang pribumi Karibia, kemudian memutuskan menemui mereka lagi guna mencari solusi bagi rombongannya yang tak bisa masuk ke kapal bernama Nina. Pribumi ini adalah orang-orang Taino, tapi Columbus menyebut mereka Indian.
![]() |
"Yang saya lihat dan ketahui, orang-orang ini tidak punya agama, bukan pula penyembah berhala, melainkan orang-orang yang sangat lembut dan tidak tahu apa pun tentang kejahatan, tidak tahu pula tentang pembunuhan, pencurian, atau senjata, dan sangat pemalu," tulis Columbus dalam buku hariannya, dilansir dari situs Early Modern Spain, King's College London, Rabu (26/12/2019).
Baca juga: Peta langka Amerika ditemukan |
Keputusan dibuat. Sebanyak 39 orang dari rombongan Columbus harus tinggal di pulau ini. Pemimpin politik (cacique) suku Taino bernama Guacanagari setuju untuk menampung orang-orang Spanyol ini di tanahnya. Guacanagari mengizinkan Columbus membangun benteng kecil di sini, material bangunan benteng berasal dari kayu-kayu yang dipereteli dari kapal Santa Maria yang tersangkut di karang itu.
"Sekarang saya meminta untuk membangun sebuah menara dan benteng. Semua dalam permintaan yang baik, dengan parit yang besar (di sekeliling benteng), bukan karena orang-orang Indian ini (karena saya yakin bahwa orang-orang saya bisa menundukkan semua orang di pulau ini, saya percaya pulau ini lebih besar dari Portugal dengan populasi dua kali lipatnya), dan mereka semua telanjang, tidak bersenjata, dan pemalu," tulis Columbus dalam catatan harian tertanggal 26 Desember 1492.
Selanjutnya, benteng itu dinamakan sebagai La Navidad. Lokasinya diperkirakan di Haiti saat ini. Meski begitu, masih banyak perdebatan soal lokasi persis La Navidad.
Di antara 39 orang yang tinggal di La Navidad, ada seorang dokter dan seorang penerjemah yang pandai berbahasa Arab, Spanyol, dan Yahudi bernama Luis de Torre. Sepupu Columbus bernama Diego de Arana juga disuruh tinggal di sini.
Sebanyak 39 orang yang tinggal di sini ditugasi untuk mengumpulkan emas. Columbus akan kembali ke Benua Eropa dan akan balik lagi ke La Navidad, tahun depan.
Baca juga: Columbus Bawa Sifilis ke Eropa? |
Columbus balik ke Spanyol dan disambut meriah. Dia kemudian berhasil mendapat sponsor untuk pelayaran keduanya menuju Amerika. Akhirnya dia balik lagi ke La Navidad pada 27 November 1493.
Alangkah terperangahnya Columbus. Dia melihat La Navidad sudah hangus terbakar. Semua orang Eropa yang ditinggalnya setahun lalu telah tewas semua. Benda-benda peninggalan teman-temannya yang tewas ditemukan Columbus disimpan orang-orang pribumi di sekitar benteng. Apa yang terjadi?
Dilansir ToughtCo, Columbus menyalahkan pemimpin politik suku Taino, Guacanagari. Dia kemudian meminta klarifikasi. Saudara laki-laki Guacanagari memberi jawaban yang mencengangkan. Orang-orang Columbus dibantai habis karena sifat mereka yang sengak dan ngelunjak di hadapan orang-orang pribumi.
Saudara Guacanagari mengatakan orang-orang di benteng La Navidad itu bepergian mencari emas. Namun kemudian bukan hanya emas yang orang-orang kulit putih itu cari, namun juga perempuan. Orang-orang Eropa juga menganiaya orang pribumi.
Sebagai pemimpin suku, Guacanagari marah melihat polah orang-orang pendatang yang sebelumnya telah diberinya tanah di pojokan pulau ini. Pada Agustus-September 1493, Guacanagari melancarkan balas dendam ke La Navidad. Semua orang Eropa tewas dibantai dan benteng La Navidad dibakar habis. Guacanagari sendiri menderita luka-luka.
Baca juga: 'Surga' Christopher Columbus yang Terlupakan |
Yang terjadi selanjutnya, orang-orang Eropa semakin banyak datang. Suku Taino semakin terdesak, bahkan habis. Suku Taino punah karena tertular oleh penyakit yang dibawa orang-orang Eropa dan rombongannya.
Ketahanan tubuh suku Taino tidak siap dengan penyakit baru itu sehingga virus yang dibawa orang Eropa dan rombongannya bisa sangat mematikan bagi mereka. Penyakit itu antara lain influenza, cacar, campak, dan tipus.
Suku Taino juga lenyap akibat perbudakan yang diterapkan oleh pendatang-pendatang dari Dunia Lama. Saat itu Benua Amerika disebut sebagai Dunia Baru. Suku Taino punah? Identitas mereka sebagai etnis memang lenyap sejak saat itu, namun ahli menyebut mereka melebur ke identitas baru setelah terjadi kawin silang dengan suku sekitar mereka, dengan orang Eropa, dan dengan budak Afrika.
La Navidad bukan hanya permukiman permanen pertama orang Eropa di Amerika, namun juga lokasi konflik pertama orang Eropa dengan pribumi Amerika. Selanjutnya, konflik-konflik seperti ini bakal terus terjadi di Benua Amerika, melibatkan peperangan dan pembantaian. Tewasnya 39 orang di La Navidad akan disusul dengan pertumpahan darah di waktu selanjutnya, ratusan ribu nyawa melayang.
"Dalam satu generasi, 300 ribu Indian yang menghuni Hispaniola (saat ini menjadi lokasi Haiti dan Republik Dominika) telah diperbudak atau tewas dalam kondisi mengenaskan, dan hampir tersapu bersih. Mereka kemudian tergantikan oleh budak Afrika Barat mulai abad ke-16," tulis Arthur Davies dalam 'The Lost of The Santa Maria Christmas Day, 1492'.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini