Jakarta -
Natal berasal dari bahasa Portugis yang berarti kelahiran. Karena itu, Natal adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun pada 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.
Kata Natal berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang berarti Misa Kristus.
Christmas kerap ditulis Ξ§'mas, suatu penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa Yunani Chi-Rho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Alkitab bahasa Indonesia tidak dijumpai kata Natal, yang ada hanya kelahiran Yesus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember.
Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan Natal dilakukan pada 5 atau 6 Januari, ada pula pada bulan Desember.
Perayaan pada 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Dewasa ini diterima bahwa perayaan
Natal pada 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap Dewa Matahari, Solar Invicti (Surya yang tak terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab (Maleakhi 4:2; Lukas 1:78; Kidung Agung 6:10).
Saat hari raya itu, juga ada tradisi seperti pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah dengan teman dan anggota keluarga. Selain itu ada kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.
Dalam kehidupan pra-Kristen Eropa ada tradisi menghias pohon dan menempatkannya dalam rumah pada perayaan tertentu. Tradisi Pohon Terang modern berkembang dari Jerman pada abad ke-18.
Terdapat pula tradisi mengirim Kartu Natal yang dimulai pada tahun 1843 oleh John Calcott Horsley dari Inggris. Biasanya dengan gambar yang berhubungan dengan kisah kelahiran Yesus Kristus dan disertai tulisan Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Kini, orang memakai email atau status di media sosial seperti WhatsApp untuk berkirim kartu Natal.
Perayaan Natal dikenal di Indonesia tradisi Sinterklas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang dirayakan pada tanggal 6 Desember ini, sekarang dikenal dengan Santa Claus (atau Sint Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub membagi-bagi hadiah.
Santo Nikolas yang sebenarnya berasal dari kota Myra dan diyakini hidup pada abad ke-4 Masehi. Dia terkenal karena kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Di Eropa (lebih tepatnya di Belanda, Belgia, Austria, dan Jerman) dia digambarkan sebagai seorang uskup yang berjanggut dengan jubah keuskupan resmi, tetapi kemudian gambaran ini menjalar ke seluruh dunia dengan penambahan sejumlah atribut, seperti topi dan sebagainya.
Di Amerika Serikat tokoh
Natal ini disebut Santa Claus dan digambarkan pertama kali oleh suatu iklan minuman Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih, dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi runcing lembut.
Tonton juga video MUI Belum Pernah Keluarkan Fatwa Soal Pengucapan Hari Natal:[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini