"Kalau saya tidak punya kepentingan kok," kata pria yang akrab disapa Rudy ini kepada wartawan, Selasa (24/12/2019).
"Tugas saya dari Mbak Mega membesarkan partai. Indikatornya apa to? perolehan suara bertambah, kursi saya bertambah. Kalau tidak dihargai ya sudah," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang intervensi. Saya sebetulnya sudah nggak mau komentar. Karena terlalu banyak yang intervensi itu," kata Rudy.
Rudy menjelaskan bahwa sebetulnya DPP PDIP memberikan penghargaan kepada DPC PDIP Solo yang memperoleh suara lebih dari 25 persen berupa penjaringan Cawalkot secara tertutup.
Simak video Gibran Jalani Fit and Proper Test Bakal Cawali Solo dari PDIP:
"Dan Pak Pur sama Pak Teguh ini kan tidak mencalonkan tapi dicalonkan pengurus anak ranting, pengurus ranting dan pengurus anak cabang. Pengurus DPC tinggal mengamini dibawa ke DPP partai. Nggak ada yang keberatan kok," urainya.
Rudy merasa yakin Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan memberikan rekomendasi kepada calon peserta pilkada dengan bijaksana.
"Aturan yang dibuat DPP sendiri itu mesti dilakukan. Jadi menurut saya, Ibu Ketua Umum bijak lah. Tidak sekadar mengeluarkan itu (rekomendasi)," kata Rudy.
Di luar pasangan Purnomo-Teguh yang diusung DPC PDIP Solo, muncul nama-nama kader PDIP lain yang mendaftar lewat jalur DPD. Saingan Purnomo yang disebut jadi yang terkuat ialah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Di luar pasangan Purnomo-Teguh yang diusung DPC PDIP Solo, muncul nama-nama kader PDIP lain yang mendaftar lewat jalur DPD. Saingan Purnomo yang disebut jadi yang terkuat ialah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Selain Gibran, dua kader PDIP Solo lain yang mendaftar maju Pilkada Solo lewat DPD yakni mantan anggota DPRD Surakarta, Purwono dan anggota DPRD Kota Solo dari PDIP, Ginda Ferachtriawan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini