Jenazah Ainan Fatmatuzzaroh, mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tiba di rumah duka di Desa Bojanegara, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Senin (23/12) malam. Usai disalatkan, jenazah almarhumah langsung dimakamkan.
Ainan merupakan salah satu anggota mapala Unsika yang meninggal setelah terjebak banjir bandang dalam Gua Lele di Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Karawang, Minggu (22/12). Putri pasangan Windarto dan Sriyati Angayani ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Anggota keluarga korban, Budi Santosa, mengatakan Ainan terakhir berkomunikasi dengan pihak keluarga pada Sabtu (21/12) lalu. Saat itu, korban menyampaikan kepada kakak perempuannya akan jalan-jalan esok harinya, Minggu (22/12).
"Kalau komunikasi terakhir dengan mbaknya, hari Sabtu. Katanya sudah ingin pulang tapi mau jalan-jalan dulu. Dia juga menyampaikan kepada mbaknya, katanya titip ibu," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin (23/12/2019) malam.
Pihak keluarga pun menanggapi komunikasi itu dengan biasa. Sebab, korban termasuk anak yang aktif di kegiatan. Selain itu, Budi juga menuturkan keseharian korban termasuk anak yang pendiam dan pintar.
"Setelah itu, Minggunya baru dapat kabar kalau Ainan menjadi salah satu korban di Gua Lele," kata Budi.
Ia berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Mestinya, lanjut Budi, jika nanti ada kegiatan serupa harus dilakukan survei dan meminta izin dulu. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan.
"Sebaiknya kalau ada kegiatan ini dari kampus survei dulu. Selain itu mestinya izin dulu dengan desa yang lebih tahu kondisinya," tuturnya.
3 Mahasiswa Unsika Tewas Setelah 12 Jam Terjebak di Gua:
(rih/rih)
Ainan merupakan salah satu anggota mapala Unsika yang meninggal setelah terjebak banjir bandang dalam Gua Lele di Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Karawang, Minggu (22/12). Putri pasangan Windarto dan Sriyati Angayani ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Anggota keluarga korban, Budi Santosa, mengatakan Ainan terakhir berkomunikasi dengan pihak keluarga pada Sabtu (21/12) lalu. Saat itu, korban menyampaikan kepada kakak perempuannya akan jalan-jalan esok harinya, Minggu (22/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau komunikasi terakhir dengan mbaknya, hari Sabtu. Katanya sudah ingin pulang tapi mau jalan-jalan dulu. Dia juga menyampaikan kepada mbaknya, katanya titip ibu," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin (23/12/2019) malam.
![]() |
Pihak keluarga pun menanggapi komunikasi itu dengan biasa. Sebab, korban termasuk anak yang aktif di kegiatan. Selain itu, Budi juga menuturkan keseharian korban termasuk anak yang pendiam dan pintar.
"Setelah itu, Minggunya baru dapat kabar kalau Ainan menjadi salah satu korban di Gua Lele," kata Budi.
Ia berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Mestinya, lanjut Budi, jika nanti ada kegiatan serupa harus dilakukan survei dan meminta izin dulu. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan.
"Sebaiknya kalau ada kegiatan ini dari kampus survei dulu. Selain itu mestinya izin dulu dengan desa yang lebih tahu kondisinya," tuturnya.
3 Mahasiswa Unsika Tewas Setelah 12 Jam Terjebak di Gua:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini