Makin Panas, Politikus Golkar Balas Serang Jansen Demokrat soal Jiwasraya

Makin Panas, Politikus Golkar Balas Serang Jansen Demokrat soal Jiwasraya

Mochamad Zhacky - detikNews
Minggu, 22 Des 2019 10:39 WIB
Maman Abdurahman (Gibran/detikcom)
Jakarta - Politikus Partai Golkar Maman Abdurahman tampak tak terima dengan pernyataan Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Jansen Sitindaon yang memintanya tak asal berkomentar terkait masalah keuangan PT Jiwasraya. Maman mengatakan tidak ada waktu menanggapi pernyataan orang-orang ber-IQ stunting.

"Masalah kita sudah banyak dan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lebih fokus untuk bekerja. Nggak ada waktu untuk meladeni orang-orang yang ber-IQ stunting," kata Maman kepada wartawan, Minggu (22/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Maman, pihak yang mengarahkan permasalahan keuangan Jiwasraya sudah terjadi sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah PD sendiri. Karena itu, dia menilai pihak yang seharusnya tidak berkomentar adalah PD.

"Yang bawa-bawa SBY dan akhirnya sebagian publik jadi mengarahkan penyebab masalah Jiwasraya adalah di era SBY itu justru teman-teman Demokrat sendiri. Jadi, yang perlu diplester itu mulut teman-teman (PD)," ucap Maman.



Maman mengingatkan kebebasan berpendapat di era demokrasi seperti saat ini dijamin oleh konstitusi. Dia kemudian menyinggung dua elite Demokrat yang menurutnya justru menyudutkan SBY.

"Ini era demokrasi Bung Daon. Jangankan saya, tetapi Bung Andi Arif dan Pak Syarief Hasan yang sudah melakukan blunder politik sehingga menyudutkan Pak SBY saja bebas berbicara, apalagi saya ini, ha-ha-ha...," sebutnya.


Tonton juga Sri Mulyani: Persoalan Jiwasraya Sangat Besar dan Serius :




Diberitakan sebelumnya, Demorakt geram atas pendapat politikus Partai Golkar Maman Abdurahman yang mengatakan partainya terbawa perasaan (baper) dan sensitif terkait permasalahan neraca keuangan PT Jiwasraya yang disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketua DPP PD Jansen Sitindaon meminta Golkar tak asal berkomentar.

"Golkar ini tidak ngerti apa-apa ya, jadi lebih baik diam saja. Karena sekarang mereka bagian dari kekuasaan dan ketua umumnya juga Menko Perekonomian, lebih baik bantu saja itu 5 juta nasabah Jiwasraya yang terkatung-katung nasibnya, ketimbang ikut mengomentari hal yang tidak dimengerti. Kalau itu sudah diselesaikan baru silakan komentar, kalau tidak lebih baik tutup dan 'plester' mulut rapat-rapat," kata Jansen kepada wartawan, Minggu (22/12).

Halaman 2 dari 2
(zak/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads