Cerita soal palu ini berawal dari pernyataan eks Ketua DPP PAN Agung Mozin soal jalannya rapat harian PAN pada Jumat (20/12) malam. Rapat tersebut beragendakan memilih Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) Kongres PAN yang akan digelar awal 2020 nanti.
"Seorang ketua umum partai kabur terbirit-birit bawa lari palu sidang saat memimpin rapat yang teramat penting, yaitu agenda penetapan lokasi kongres. Yang saya maksud adalah Zulkifli Hasan, Ketum PAN," ungkap Agung kepada detikcom, Sabtu (21/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam rapat tersebut hadir Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum PAN Ahmad Hanafi Rais, Waketum PAN Mulfachri Harahap, Waketum PAN Bima Arya, Waketum PAN Viva Yoga Mauladi, dan pengurus DPP PAN lainnya. Rapat digelar di Kantor DPP PAN, Jl Daksa, Jakarta Selatan.
Menurut Agung, kericuhan terjadi karena Zulkifli secara sepihak memutuskan memilih Eddy Soeparno sebagai Ketua SC dan Ketua DPD PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) sebagai Ketua OC. Keduanya dianggap merupakan loyalis Zulkifli yang akan kembali maju sebagai ketum PAN.
"Semalam itu dia langsung angkat Eddy Soeparno sebagai Ketua SC dan Eko jadi OC. Kemudian pada nggak setuju. Ketika orang-orang sudah pada teriak-teriak protes, dia langsung ketok, kabur terbirit-birit bawa palu di dadanya. (Rapat) rusuh, mereka membawa preman-preman, beberapa orang dari luar, (yang bawa) Zulkifli Hasan," sebut Agung.
Kubu Zulkifli Hasan membantah Agung. Menurutnya sang ketum tak lari terbirit-birit. Pihak Zulhas juga membantah membawa preman.
"Nggak pernah Bang Zul, justru mungkin pihak lain yang bawa preman. Ngapain? Kalaupun tadi malam banyak preman, mungkin pihak lain yang mengerahkan. Tidak ambil pusing soal itu. Selama mekanisme dipenuhi dalam rapat, keputusan sudah diambil, ya sudah kita jalan terus," kata Ketua DPP PAN, Yandri Susanto.
Video ribut-ribut dalam rapat PAN pun beredar. Dalam video singkat itu terlihat saat Zulkifli memutuskan soal pemilihan Eddy dan Eko sebagai pimpinan panitia Kongres, seorang kader memprotesnya. Ia diketahui loyalis Amien Rais, Andi Anzhar.
![]() |
"Setelah diketok Ketum pilih Sekjen jadi SC, tapi kubu sebelah nggak setuju karena Sekjen dianggap dukung Pak Zul. Lalu Andi Anzhar, sudah bukan pengurus DPP PAN, dia berdiri mau ambil palu sidang. Untung dicegah dan dilindungi kapten kami, Waketum Epriyadi Asda," ungkap Wasekjen PAN Rizki Aljupri saat dimintai konfirmasi, Sabtu (21/12). Rizki sendiri hadir dalam rapat tersebut. Ia merupakan pendukung Zulkifli sebagai petahana Ketum PAN.
Tak mau keributan merembet, Zulkifli disebut menyudahi rapat. Namun kericuhan tetap terjadi, bahkan salah satu kader berusaha merebut palu yang ada di tangan Zulkifli, yang baru saja menutup rapat. Zulkifli mempertahankan palu itu, lalu membawanya pergi. Aksi dorong-dorongan terus berlanjut antara pendukung Zulkifli dan loyalis kubu Amien Rais.
"Keributan terjadi setelah Pak Zul tutup rapat. Mereka ingin keputusan dianulir. Untung Pak Zul bergeming," tutur Rizki.
Dalam video memang terlihat adanya aksi dorong-dorongan kader PAN setelah rapat ditutup Zulkifli. Bahkan Primus Yustisio disebut sempat mendorong-dorong sang sekjen, Eddy Soeparno.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini