Beda Cerita Prajurit TNI Berpangkat Serda Gugur di Papua

Round-Up

Beda Cerita Prajurit TNI Berpangkat Serda Gugur di Papua

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 21 Des 2019 05:13 WIB
Foto: Muhammad Ridho/ILUSTRASI
Jakarta - Baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan prajurit TNI menyisakan duka. Ada tiga prajurit TNI gugur dalam tugas pengamanan di Papua.

Dalam kontak tembak dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Selasa (17/12), ada dua prajurit TNI yang gugur yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky. Saat itu tim gabungan sedang bertugas menjamin keamanan warga.

Baku tembak dilaporkan terjadi lagi di Intan Jaya tepatnya Distrik Ugimba, Intan Jaya, Papua. Dilaporkan ada satu prajurit gugur dan 3 lainnya terluka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Mengutip keterangan pihak RSUD Kabupaten Mimika, Papua, seorang prajurit TNI AD Serda M Ramadhan meninggal dunia akibat luka tembak di bagian pipinya.

Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena dikutip Antara, mengatakan rumah sakit menerima jenazah almarhum Serda M Ramadhan pada Jumat (20/12/2019).

"Korban dibawa ke RSUD Mimika sudah dalam kondisi meninggal. Korban terluka tembak di bagian pipih. Begitu jenazah tiba di RSUD Mimika, dokter langsung melakukan visum, membersihkan jenazah dan kemudian dikafani. Selanjutnya jenazah dibawa ke Markas Yonif 754/ENK untuk dilakukan persemayaman karena esok pagi diberangkatkan ke kampung halamannya untuk dikebumikan," jelas Lucky.

Sementara itu, tiga rekan korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Mimika. Satu di antaranya dievakuasi ke RSUD Mimika sejak Kamis (19/12). Sementara dua korban lainnya baru dievakuasi ke RSUD Mimika bersamaan dengan evakuasi almarhum Serda M Ramadhan.

"Kondisi tiga pasien lain sekarang dalam keadaan sadar. Kondisi mereka tidak kritis, hanya saja ada proyektil yang bersarang di tubuhnya sehingga segera harus dilakukan tindakan operasi," kata Lucky.




Tiga korban yang masih menjalani perawatan di RSUD Mimika yaitu Serda Gunawan, Letda Arif Aria dan Serda Ari Budiarta.

Keterangan lain disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto. Eko dalam keterangan tertulis menyebut prajurit TNI Serda RM gugur karena terkena penyakit malaria.

Serda RM ikut dalam penyisiran ke wilayah hutan Distrik Ugimba. Kondisi hutan Ugimba sangat lebat dengan medan geografis yang sangat berat karena terdapat pegunungan terjal dan jurang curam.


"Serda RM mengembuskan napas terakhir, gugur sebagai syuhada setelah berjuang melawan penyakit malaria tropika saat sedang patroli dalam rangka operasi penegakkan hukum memback-up Polri di wilayah hutan Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya, Papua," ujar Kolonel Cpl Eko Daryanto, Jumat (20/12)



Simak juga video Mahfud Md: Kita Akan Bangun Papua Secara Holistik-Komprehensif:




Serda RM menurut Eko dikenal sebagai salah seorang prajurit yang memiliki kemampuan fisik yang prima. Serda RM kerap berada di posisi terdepan sebagai pengintai.

Pihak TNI kemudian melakukan proses evakuasi jenazah menggunakan Helly Bel 412 milik TNI AD. Jenazah dievakuasi ke RSUD Timika.

"RM telah pergi menghadap Sang Khalik tapi tekad dan semangatnya untuk membela dan menegakkan kedaulatan NKRI dari rongrongan para pemberontak separatis akan terus menjalar dan menggelora di setiap prajurit," tutur Eko.

Saat dimintai konfirmasi soal keterangan RSUD Mimika mengenai prajurit gugur ditembak, Eko belum memberikan jawaban. Eko juga belum menanggapi apakah Serda M Ramadhan yang gugur ditembak merupakan orang yang sama dengan Serda RM.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads