"Saya pikir Pak Presiden kita ini lebih bagus membuktikan dia bisa bekerja dengan bagus. Tidak usah mencari sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi dan sekaligus ingin mengangkat citranya bahwa 'saya yang terbagus'. Nah, lebih bagus dibenahi saja lah," kata Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Menurut Syarief, masalah utama yang harus dibenahi Jokowi adalah pertumbuhan ekonomi. Syarief menyinggung pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencapai 6 persen dan sudah menangani masalah Jiwasraya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih bagus kalau ada yang belum beres, selesaikan dengan bagus. Lebih bagus gitu. Karena apa yang kita lakukan itu semuanya sudah kita lakukan. Kalau ada yang belum, silakan diperbaiki. Jangan mencari, istilahnya, kambing hitam," imbuhnya.
Meski Jokowi tak secara langsung menyebut pemerintahan SBY, syarief menilai Jokowi telah menyinggung pemerintahan terdahulu. Padahal, menurut Syarief, sudah banyak hal yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.
"Padahal, pemerintahan sebelumnya sudah banyak berbuat, Pak Harto sudah banyak berbuat, Bung Karno sudah banyak berbuat, Habibie sudah banyak berbuat ya kan, Ibu Megawati sudah banyak berbuat. Jadi saya pikir kita harus saling menghargai lah. Kita kembali kepada inti persoalan, lebih bagus kita, setiap pemimpin itu memiliki legacy keberhasilan tersendiri, terlepas daripada memiliki kelemahan," tutur Syarief.
Tonton juga Eks Bos Jiwasraya Bantah Lari ke London dan Menantu Moeldoko :
Lebih lanjut, Syarief berharap Jokowi memperbaiki apa yang masih kurang dari pemerintahan SBY, bukan menyalahkan. Syarief yakin Jokowi juga tak ingin mendapat perlakuan yang sama oleh presiden setelahnya.
"Harapan kami kalau ada kekurangan kami, ya tolong diperbaiki, itu aja. Karena nanti Pak Jokowi juga akan demikian kalau dia tetap seperti itu. Nanti presiden yang terpilih nanti Pak Jokowi akan nyaman nggak kalau disampaikan dikatakan 'wah kalau Presiden yang Pak Jokowi bisanya cuma hanya tebar pesona' misalkan, kan nggak bagus. Padahal pendekatan kepada rakyat itu juga bagus," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi mengaku sudah punya gambaran solusi untuk masalah Jiwasraya ini. Jokowi sudah berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Jokowi, masalah Jiwasraya sudah ada sejak 10 tahun yang lalu.
"Ini persoalan yang sudah lama sekali, 10 tahun yang lalu. Problem ini yang dalam 3 tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi di Novotel Balikpapan, Kaltim, Rabu (18/12).
"Ini bukan masalah yang ringan, tapi setelah saya perhatikan Pak Menteri BUMN (Erick Thohir), kemarin kita sudah rapat kementerian BUMN dan kementerian keuangan yang jelas gambaran solusinya sudah ada, kita tengah mencari solusi itu. Sudah ada (solusi), masih dalam proses semua tapi berkaitan dengan hukum ranahnya sudah masuk ke kriminal sudah masuk ke ranah hukum alternatif penyelesaian akan selesaikan," jelasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini