Asiyah sejak muda sudah beriman kepada Allah. Dia tidak mengakui Firaun sebagai tuhan. Sehingga ketika Firaun meminangnya untuk menjadia istri, Asiyah menolak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti ketika Asiyah menemukan, bayi kecil Musa yang dihanyutkan dengan sebuah kotak di sungai Nil. Asiyah ngotot ingin merawat Musa. Padahal ketika itu Firaun ingin semua bayi yang terlahir laki-laki dibunuh.
Firaun takut ramalan para ahli tafsir mimpi yang menyebut bahwa bakal terlahir seorang bayi laki-laki yang kelak akan menghancurkan Mesir bakal jadi kenyataan. Maka dia pun memerintahkan semua bayi laki-laki dibunuh. Namun dia tak berdaya ketika Asiyah meminta untuk merawat bayi kecil bernama Musa tersebut. Hingga akhirnya Musa beranjak dewasa dan menjadi Nabi.
Asiyah pun mengikuti agama baru yang dibawa putra angkatnya Nabi Musa yakni beriman kepada Allah. Kali ini Firaun benar-benar murka kepada Asiyah binti Muzahim. Dia berikan dua pilihan kepada Asiyah, yakni: memilih tetap bersamanya dan tidak akan mendapat hukuman atau tetap memegang agama baru dan mendapat hukuman pedih.
Lagi-lagi Firaun tak berdaya memaksa istrinya mengakui dia sebagai tuhan. Asiyah memilih mengakui agama baru yang dibawa Nabi Musa, beriman kepada Allah. Firaun betul-betul tidak terima dengan keputusan istrinya.
Firaun memerintahkan algojonya mengikat kedua tangan dan kaki Asiyah pada empat buah tiang dengan posisi tubuh menghadap sengatan matahari. Kemudian tubuh Asiyah dicambuk dan ditinggalkan begitu saja oleh Firaun dan pengikutnya di padang pasir.
Mendapat siksaan yang pedih itu, iman Asiyah tetap tak goyah. Firaun memerintahkan anak buahnya melemparinya dengan batu besar. Asiyah pasrah dan hanya berserah diri kepada Allah SWT.
Masih dalam keadaan tangan terikat, tubuh penuh luka bekas cambukan. Sambil menahan perih, Asiyah berdoa kepada Allah SWT. Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."
Asiyah binti Muzahim meninggal dunia sesaat setelah mulutnya mengatup di akhir doa. Dia tak lagi merasakan sakit saat batu besar yang dilemparkan algojo Firaun mengenai tubuhnya.
Rasulullah SAW menyebut, Asiyah binti Muzahim adalah salah satu wanita penghuni surga yang paling utama. Seperti diriwayatkan Ibnu Abbas dalam Hadist Ahmad, Rasulullah bersabda:
"Wanita penduduk surga yang paling utama adalah khadijah bint Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah bint Muzahim ; istri Firaun, dan Maryam bint Imran, semoga Allah meridhai mereka semuanya."
Dalam hadits Bukhari dan Muslim diriwayatkan Abu Musa, Rasulullah bersabda: "Banyak dari kaum laki-laki yang sempurna, dan dari kaum perempuan tidak ada yang sempurna kecuali Asiyah istri Fir'aun, Maryam bint Imran, dan sungguh keutamaan Aisyah atas kaum perempuan adalah seperti keutamaan bubur sarid atas semua makanan."
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini