Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengaku bangga Kabupaten Trenggalek panen penghargaan di akhir tahun 2019 ini. Dua penghargaan yang baru diraih Kabupaten Trenggalek ialah BPR terbaik ke-3 di Jawa Timur dalam BUMD award dan pemerintah daerah dengan predikat kinerja terbaik dalam penyaluran Dana Desa oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kediri.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan di BPR Jwalita Trenggalek dan kepercayaan masyarakat, khususnya UMKM, para ibu-ibu yang telah mempercayakan transaksinya kepada BPR Jwalita," ungkap pemimpin muda Trenggalek saat menerima penghargaan ini.
Ia juga mengatakan tentu tidak gampang mengurusi BPR, karena semua perbankan juga meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan beberapa program lainnya. Diungkapkannya, semua bank pasti sudah menyasar pasar mikro dan BPR harus dihadapkan dengan perbankan-perbankan yang sudah besar.
"Jadi saya sangat senang dengan prestasi yang diraih ini dan semoga bisa lebih ditingkatkan lagi," imbuhnya.
Sebagai informasi, BUMD Jatim Award tahun 2019 ini merupakan ajang apresiasi terhadap kerja keras BUMD dalam membantu pemerintah daerah dan pertama kalinya digelar di Jawa Timur dan di Indonesia.
![]() |
Tak hanya itu, Arifin juga berterima kasih kepada Bappeda, Bakeuda, Inspektorat, Dinas PMD dan juga OPD yang lain atas diraihnya predikat kinerja terbaik dalam penyaluran Dana Desa. Untuk selanjutnya, ia meminta kepada Dinas PMD untuk berkoordinasi dengan Bappedalitbang terkait dengan prioritas nasional maupun kabupaten.
"Saya berpesan meskipun mendapat predikat terbaik tetapi juga belum ideal, karena Presiden Jokowi sekarang mendorong terus untuk evidence based budgeting, performance based budgeting and spending. Kita perlu mengikuti ritme beliau, salah satunya saya minta Bappeda untuk perencanaan dikawal lagi, lebih baik lagi," ujar Arifin.
Pasalnya, kata Arifin, mandatory yang harus dilakukan oleh desa termasuk konvergensi stunting. Meskipun Kabupaten Trenggalek menjadi yang terbaik dalam konvergensi stunting versi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, ia mengatakan jangan hanya berhenti di level kabupaten, tetapi juga di desa.
"InsyaAllah sudah turun 50%. Kalau dulu angkanya 40-an sekarang di 20-an, semoga KPPN juga memantau hal itu. Jadi kita coba lakukan yang terbaik untuk Indonesia lebih baik seperti cita-cita presiden, SDM-nya unggul Indonesia maju," pungkasnya.