Hal tersebut disampaikan Rouhani dalam pidatonya di sesi pembukaan Kuala Lumpur Summit 2019 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (19/12).
Dalam pidatonya, Rouhani menjabarkan berbagai tantangan yang dihadapi dunia muslim dalam bidang ekonomi, keamanan, kebudayaan dan identitas. Diingatkannya, masalah-masalah tersebut menghambat kemajuan negara-negara Islam baik di dalam negeri maupun di panggung internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dunia muslim, harus bekerja untuk menyusun langkah-langkah yang dimaksudkan untuk menghilangkan dominasi dolar dan sistem keuangan Amerika," cetus Rouhani seperti dilansir media Iran, Press TV, Jumat (20/12/2019).
Rouhani menambahkan bahwa negara-negara muslim dari Afrika Utara hingga Asia Timur telah dilanda berbagai tantangan keamanan yang serius, termasuk ancaman-ancaman dari Amerika Serikat dan Israel serta ekstremisme dan terorisme, yang menurutnya "telah membuka jalan untuk campur tangan asing" di negara-negara tertentu.
Rouhani menyebutkan perang di Suriah dan Yaman, juga konflik di Irak, Lebanon, Libya dan Afghanistan merupakan akibat "campuran ekstremisme domestik dan campur tangan asing."
Rouhani menekankan perlunya umat Islam untuk memanfaatkan potensi besarnya untuk mengatasi masalah. "Jika kita kembali ke kapasitas nasional dan Islam kita dan mengandalkan kekuatan internal kita, kita dapat mengubah semua tantangan yang disebutkan itu menjadi peluang untuk kemajuan dan pembangunan," tandasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini