Dianggap Berat, Program Magrib Mengaji di Pangandaran Dilakukan Bertahap

Dianggap Berat, Program Magrib Mengaji di Pangandaran Dilakukan Bertahap

Faisal Amiruddin - detikNews
Jumat, 20 Des 2019 15:40 WIB
Foto: Faisal Amiruddin
Pangandaran - Sebagai daerah tujuan wisata, Kabupaten Pangandaran menjadi kawasan terbuka. Ragam budaya dan pengaruh dengan mudah masuk lalu mempengaruhi tatanan sosial masyarakat. Kalangan paling rentan tentu saja anak-anak atau generasi muda. Dengan mudah mereka bisa menyaksikan bahkan ikut larut dalam hingar bingar dunia gemerlap, yang sebenarnya menjadi sisi gelap dunia pariwisata.

"Itu belum termasuk pengaruh teknologi informasi yang ada di gadget. Inilah tantangan terbesar bagi pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam rangka membangun kualitas sumber daya manusia," kata Kepala Kantor Kemenag Pangandaran Cece Hidayat usai menggelar deklarasi pencanangan program magrib mengaji bersama ratusan penyuluh keagamaan di Pangandaran, Jumat (20/12/2019).

Cece mengatakan kondisi tersebut merupakan tantangan bagi pihaknya dan pemerintah daerah untuk bisa membentengi moral generasi muda dan masyarakat dengan kegiatan keagamaan. "Inilah tantangan sekaligus ladang amal bagi kami," kata Cece.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya program magrib mengaji di Pangandaran dilakukan bertahap, difokuskan dulu di 5 desa sebelum nantinya dilaksanakan secara menyeluruh.

Hal senada diutarakan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Menurut dia langkah awal menggelorakan gerakan magrib mengaji di 5 desa, prinsipnya adalah upaya mencari formulasi dan cara agar masyarakat mau beribadah ke mesjid.
"Targetnya kan semua muslim di Pangandaran mau salat dan mengaji di mesjid pada waktu magrib. Itu goalnya. Nah sekarang kita pelajari dulu di 5 desa, agar didapat sebuah pola terbaik untuk nantinya diterapkan menyeluruh," kata Jeje.

Dia menambahkan akan ditunjuk satu atau dua orang motivator yang nantinya mengajak semua muslim di lingkungannya untuk stop aktivitas di waktu magrib lalu beribadah ke mesjid.

"Pangandaran kan kulturnya berbeda, mengajak ke mesjid harus perlahan tapi konsisten, sehingga bisa mengena ke hati dan sadar. Memang susah, tapi bukan mustahil. Pasti bisa. Coba lihat, tak jauh dari tempat kita deklarasi saja, kalau malam itu bising dug ces dug ces (suara musik dugem)," kata Jeje.

Dia mengatakan upaya peningkatan kualitas SDM khususnya bidang keagamaan ini harus dikepung oleh berbagai program. "Kita kepung, pemerintah daerah, alim ulama, Kemenag semua bergerak," kataya.

Sebelum ini kami sudah melaksanakan program ajengan masuk sekolah (AMS). Anak sekolah dapat tambahan pelajaran agama, ustaz kita beri honor. Sekarang kita tambah lagi program magrib mengaji," ujarnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads