Muhadjir soal Kursus Pranikah: Yang Kebelet Bisa Nikah Dulu, Nanti Dilanjut

Muhadjir soal Kursus Pranikah: Yang Kebelet Bisa Nikah Dulu, Nanti Dilanjut

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Jumat, 20 Des 2019 13:14 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Kursus pranikah atau pembekalan pranikah menjadi kontroversi di publik. Namun Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai bila pembekalan pranikah itu demi kebaikan para calon pengantin.

"Saya kan banyak di-bully. Ini menteri mempersulit orang mau nikah gitu. Siapa yang mempersulit? Justru ini kita siapkan yang baik-baik dan tidak wajib, nggak ikut juga nggak apa-apa asal tanggung jawab saja," ujar Muhadjir saat memberikan sambutan dalam Scalling Up Nutrition (SUN) di DoubleTree by Hilton Hotel, Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019).

Muhadjir menyebut yang wajib adalah pemerintah memastikan masyarakat membangun rumah tangga dengan sehat. "Tidak miskin, paling tidak," imbuh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Selain itu pembekalan pranikah disebut Muhadjir tidak wajib diikuti oleh pasangan yang sudah sesuai standar yang ada. Dia mencontohkan, pasangan dokter tidak harus mengikuti penyuluhan tentang alat reproduksi.

"Otomatis kan mereka nanti daftar. Kalau mau jadi manten (pengantin) kan daftar. Ya daftarkan kemudian akan kita pantau. Dia pasangan calon pengantin yang seperti apa. Kalau nanti potensinya harus perlu bimbingan ya harus kita arahan untuk dapat bimbingan. Tapi kalau yang tidak juga nggak perlu. Misalnya calon pengantin dokter. Masa harus ikut kursus tentang apa itu, kesehatan reproduksi. Dia kan sudah ahlinya kalau perlu calon manten yang lain cukup dia yang ngajari dong," ujar Muhadjir.

"Sertifikasi sebenernya istilahnya jangan sertifikasi ya. Jadi pembekalan calon pengantin. Kalau Kementerian Agama punya Suscatin, khusus calon pengantin. Dan tidak ada namanya tidak lulus. Semuanya lulus. Dan kalau belum mengikuti secara penuh, kebelet nikah dulu juga boleh, nanti dilanjutkan setelah nikah," imbuh Muhadjir.



Muhadjir mengatakan pembekalan pranikah yang akan berujung pada pemberian kartu pranikah itu berisi penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, ekonomi keluarga, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, bila kelak dalam pembekalan ditemukan calon pasangan yang berpotensi untuk menjadi keluarga miskin akan diprioritaskan untuk mendapat kartu prakerja.




"Karena kalau terdeteksi bahwa rumah tangga miskin potensi jadi rumah tangga miskin, kita prioritaskan mereka dapat kartu prakerja untuk masuk pelatihan. Sehingga kalau sudah dilatih, tempat latihan terpilih jangan hanya melatih tapi nggak bertanggung jawab. Nanti dia bisa disalurkan ke dunia kerja" kata Muhadjir.

"Kedua, yang nanti ingin jadi pengusaha bisa dilatih melalui kementerian koperasi dan UMKM. Akan difasilitasi berupa KUR, kredit usaha rakyat," sambungnya.
Halaman 2 dari 2
(dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads