- Bon Bon hanya percaya pada petugas yang menjaganya, Ketut Diandika, sejak berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan
- Pelaku penyelundupan seorang warga Rusia yang kini mendekam dalam penjara di Bali
- Setelah menjalani pemulihan trauma, Bon Bon akhirnya dikembalikan ke habitatnya di Sumut
- Diperkirakan tinggal sekitar 13.400 spesies orang utan Sumatra yang hidup saat ini
Selama berbulan-bulan menjalani pemulihan trauma, Bon Bon tidak pernah bisa dijinakkan oleh semua petugas yang merawatnya di Bali Safari Park.
Trauma yang dialami orang utan ini terjadi setelah pria asal Rusia Andrei Zhestkov (27) membiusnya dengan obat anti alergi yang dicampurkan ke susu.
Andrei mengakui perbuatannya dengan dalih ingin membawa Bon Bon ke kampungnya di Vladivostok, Rusia, sebagai hewan piaraan.
Petugas berhasil menemukan Bon Bon yang telah dimasukkan ke keranjang rotan di dalam koper milik Zhestkov di bandara Bali.
Selain Bon Bon, Andrei rupanya juga kedapatan membawa dua ekor tokek dan empat ekor bunglon.
Polisi setempat menjelaskan pada Maret lalu bahwa Andrei telah mengakui perbuatan itu. Dia, katanya, membeli orang utan sebesar seharga Rp 30 juta dari salah satu pasar di Jawa.
Agar hewan-hewan itu tak menimbulkan kecurigaan dalam perjalanan, Andrei pun membiusnya dengan harapan mereka bisa "diam" selama 10 jam sebelum sampai ke Rusia.

Bon Bon dibius dengan obat alergi yang dicampurkan ke susu lalu dimasukkan ke keranjang untuk diselundupkan ke Rusia. Pelakunya Andrei Zhestkov telah dijebloskan ke penjara. (Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo via Reuters)
Diandika harus tinggal bersama Bon Bon selama beberapa hari di Program Konservasi Orang Utan Sumatra, membantunya beradaptasi dengan orang utan lain - dan penjaga baru - sebelum ia dilepasliarkan.
"Kami ingin memastikan Bon Bon tidak mengalami peristiwa yang sama ketika dipisahkan dari induknya, dipisahkan dari pasangannya," kata dr Yohan Kusumaningtyas dari Bali Safari Park kepada ABC News..
Selama masa transisi, pengelola konservasi di Sumatra akan memperkenalkan kembali Bon Bon ke makanan alami dan lingkungannya.
Semua kontak Bon Bon dengan manusia dan boneka orang utan, pelan-pelan akan dikurangi sampai hewan primata ini kembali ke keadaan semula.
Belum bisa diperkirakan berapa lama proses rehabilitasi tersebut akan berlangsung, namun petugas di sana mengatakan kemampuan orang utan membangun sarang di pohon menjadi salah satu pertanda.
Spesies orang utan Sumatra (Pongo abelii) kini terancam punah karena perburuan, perdagangan, dan hilangnya habitat mereka.
Belum lama ini polisi setempat menyatakan tiga bayi orang utan yang ditangkap dari alam liar ditemukan di pinggir jalan di Riau.
Menurut catatan, spesies ini hidup di kawasan hutan perbatasan Sumut dan Aceh dan tinggal sekitar 13.400 orang utan Sumatra yang tersisa di alam liar.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini. (ita/ita)