Putin: Alasan Pemakzulan Donald Trump Dibuat-buat

Putin: Alasan Pemakzulan Donald Trump Dibuat-buat

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Des 2019 02:41 WIB
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin ikut bicara mengenai proses pemakzulan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Putin menyebut, alasan pemakzulan Trump dibuat-buat.

"Masih harus melalui Senat, di mana Partai Republik memiliki mayoritas," kata Putin di Moskow seperti dikutip AFP, Jumat (20/12/2019).


Putin menilai, pemakzulan Trump masih harus melalui Senat AS. Adapun Senat AS didominasi Partai Republik, partainya Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan hampir tidak mungkin mereka akan mendorong keluar kantor perwakilan dari partai mereka sendiri, dengan alasan yang benar-benar dibuat-buat," kata Putin.

Berbicara di konferensi pers akhir tahun maratonnya, Putin menggambarkan peristiwa di legislatif AS sebagai "hanya kelanjutan dari pertarungan politik internal" antara Demokrat dan Republik.



Trump Dimakzulkan, Dukungan Loyalis Tak Goyah:



Putin mengindikasikan bahwa dia percaya ini hanyalah dalih yang digunakan Partai Demokrat untuk memakzulkan Trump setelah gagal memojokkannya karena klaim bahwa Moskow ikut campur dalam pemilihan presiden yang membawanya ke tampuk kekuasaan.

"Demokrat menuduh Trump melakukan komplotan dengan Rusia, dan kemudian muncul bahwa tidak ada jenis komplotan. Itu tidak mungkin menjadi dasar dari pemakzulan," ujar Putin.


Rabu (18/12) waktu setempat, 'pintu' pemakzulan Trump dibuka oleh House of Representatives (HOR) atau DPR AS. DPR AS melalui voting yang digelar Gedung Capitol, Washington DC, sepakat untuk memakzulkan Trump.

Seperti dilansir AFP dan New York Times, Kamis (19/12/2019), voting digelar terhadap dua dakwaan pemakzulan yang dijeratkan terhadap Trump, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres AS. Trump didakwa atas 'tindak kejahatan dan pelanggaran hukum tinggi' dengan menyalahgunakan kekuasaannya untuk menekan Ukraina agar mengumumkan penyelidikan yang mendiskreditkan rival politiknya.

Namun proses Trump masih jauh dari kata selesai. Proses pemakzulan harus melalui Senat AS yang dikuasai Republikan untuk disidangkan.
Halaman 2 dari 2
(dkp/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads