Peresmian itu dilakukan di gedung ACLC KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019). Acara peresmian itu turut dihadiri oleh Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, Peneliti ICW Wana Alamsyah dan perwakilan keluarga Yusuf.
"Dengan mengucap bismilahirrahmanirrahim... auditorium Randi-Yusuf diresmikan," kata pembawa acara, Nanang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarif kemudian menarik tirai yang menutupi nama auditorium itu. Kemudian ada lima ruangan di lantai 2 yang diberi nama dari korban tewas akibat demo memprotes revisi UU KPK beberapa waktu lalu.
Kelima ruangan diberi nama Yusuf Kardawi, Randi, Bagus Putra Mahendra, Akbar Alamsyah dan Maulana Suryadi. Syarif pun sempat meninjau langsung ruangan-ruangan itu.
Tonton juga Bukan Karena UU Baru, Ini Alasan KPK Belum OTT Lagi :
Syarif mengatakan ruangan itu sebagai pengingat akan perjuangan KPK dari awal berdiri hingga hari ini. Sebelum menjadi komisioner KPK, Syarif mengaku kerap tidur di ruangan yang kini menjadi auditorium Randi-Yusuf.
"Dan kenapa gedung ini penting dan khususnya ruangan ini penting? Usman dan saya pernah tidur di sini, jauh sebelum saya menjadi komisioner KPK, ketika KPK selalu mau diserang. Jadi serangan terhadap KPK itu secara historis struktur sistematis dan masif juga terlepas," kata Syarif.
"Untuk mengenal KPK maka kita harus mengenal ruangan ini. Sebenarnya serangan terhadap KPK bukan pertama, lahirnya pun kurang diinginkan sejak awal. Bahwa lahirnya UU Tipikor betul-betul dari suatu yang genuine tapi ketika mau dirikan badannya, setelah UU-nya tahun 2002 dibikin, oleh UU itu disebut bahwa dalam satu tahun lembaga KPK harus dibentuk. Itu detik-detik akhir makanya peringatan hari lahir KPK Desember," lanjutnya.
Sebelumnya, rencana KPK mengabadikan nama Randi dan Yusuf Kardawi itu diungkapkan saat KPK menerima audiensi keluarga dari Yusuf Kardawi dan Randi. Yusuf dan Randi tewas dalam demo ricuh di depan kantor DPRD Sultra pada 26 September lalu. Yusuf tewas karena pukulan benda tumpul, sedangkan Randi tertembak di dada.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini