Wilayah Paling Padat Penduduk di Australia Umumkan Darurat Kebakaran Hutan

Wilayah Paling Padat Penduduk di Australia Umumkan Darurat Kebakaran Hutan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Des 2019 16:49 WIB
Kebakaran hutan di New South Wales, Australia (Dean Lewins/AAP Images via AP)
New South Wales - Wilayah New South Wales (NSW) yang merupakan negara bagian paling padat penduduknya di Australia, menetapkan masa darurat kebakaran hutan selama tujuh hari ke depan. Penetapan ini diumumkan saat situasi kebakaran hutan di NSW semakin buruk dengan melibatkan 100 titik api.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (19/12/2019), sekitar 2 ribu petugas pemadam kebakaran terus berjuang memadamkan api, yang separuhnya belum bisa dikendalikan. Mereka mendapat bantuan dari Pasukan Pertahanan Australia dan didukung tim Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Terakhir kali, masa darurat semacam ini diberlakukan pada pertengahan November saat kebakaran hutan semakin berisiko memicu bencana. Status darurat kebakaran hutan pertama diberlakukan di NSW tahun 2013 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Suhu udara kota Sydney, ibu kota NSW, pada Kamis (19/12) waktu setempat dilaporkan mencapai 39 derajat Celsius. Area pinggiran Sydney dilaporkan memiliki suhu udara lebih tinggi, yakni 42 derajat Celsius.

Larangan total untuk melakukan pembakaran yang diberlakukan di NSW akan berlanjut hingga Sabtu (21/12) tengah malam waktu setempat.

Sekitar 3 juta hektare lahan hangus terbakar di seluruh wilayah Australia dalam beberapa bulan terakhir. Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 800 rumah hancur akibat kebakaran hutan.

Diketahui bahwa kebakaran hutan melanda wilayah Australia setiap tahun, khususnya saat musim panas. Namun untuk tahun ini, kebakaran hutan terjadi lebih awal dari perkiraan. Premier NSW, Gladys Berejiklian, menyebut otoritas setempat mengkhawatirkan kondisi yang tidak bisa ditebak.

"Dengan kondisi angin ekstrem, suhu panas ekstrem, kita memiliki gagasan baik, kepekaan yang baik, soal di mana area-area yang paling mengkhawatirkan, tapi sekali lagi ketika Anda mendapati kondisi yang bergolak, bara dan titik api bisa muncul sangat tak terduga," sebut Berejiklian kepada wartawan setempat.

Level polusi udara di kota Sydney, pada Kamis (19/12) waktu setempat, dilaporkan bervariasi dari buruk hingga berbahaya. Dalam sebulan terakhir, kabut asap berbahaya menyelimuti Sydney yang merupakan kota terdapat di Australia ini.


Sejumlah rumah sakit setempat mencatatkan adanya peningkatan kunjungan pasien dengan masalah pernapasan sebesar 10 persen dalam sepekan terakhir. Asosiasi Medis Australia mengimbau warga untuk menjaga diri terhidrasi, ada di suasana sejuk dan menghindari panas matahari.

Kebakaran hutan juga melanda negara bagian Queensland, Australia Selatan dan Australia Barat. Biro Meteorologi Australia menyebut hari Selasa (17/12) waktu setempat sebagai hari paling panas dalam sejarah Australia dengan suhu rata-rata mencapai 40,9 derajat Celsius secara nasional.

Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads