NasDem: Gubsu Edy Harusnya Bimbing Bupati Tapteng, Bukan Buat Ketegangan

NasDem: Gubsu Edy Harusnya Bimbing Bupati Tapteng, Bukan Buat Ketegangan

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 19 Des 2019 07:24 WIB
Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Partai NasDem menyebut perlu adanya komunikasi yang baik terkait konflik Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani. Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung menilai Edy sebaiknya memberikan arahan bukan membuat ketegangan.

"Diperlukan komunikasi yang baik antara Gubernur dan Bupati. Saya setuju dengan apa yang dikatakan Bupati Tapteng, bahwa dia perlu arahan dan bimbingan, bukan justru membuat ketegangan komunikasi yang tidak perlu," ujar Martin saat dihubungi, Rabu (18/12/2019).

Martin menyebut, masalah kemiskinan terjadi diseluruh wilayah tidak hanya di Tapteng. Menurutnya, diperlukan sinergi yang baik antar pemerintah di seluruh tingkatan untuk mengatasi kemiskinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Martin bicara sebagai NasDem karena partai pimpinan Surya Paloh itu berkepentingan. NasDem jadi salah satu pengusung Edy di Pilgub Sumut 2018 yang berpasangan dengan Musa Rajeksah. Sementara Bakhtiar menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Tapteng.

"Menurut saya, kemiskinan masih menjadi persoalan di semua wilayah. Untuk mengatasinya diperlukan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten," kata Martin.

Dia menuturkan, Gubsu Edy punya tugas sebagai penyambung antara Bupati dan Pemerintah Pusat. Sehingga nantinya dapat menjadi sinergi untuk penyelesaian masalah.

"Di sinilah Gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, seharusnya bisa menjadi orkestrator bagi para bupati dan wali kota di wilayahnya sehingga terjadi sinergi," tuturnya.



Tonton juga video Arsul Sani soal Wacana Presiden 3 Periode: Mulanya dari Fraksi NasDem:




Martin mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut masing-masing pihak perlu menyadari tugas dan perannya. Setelah itu, barulah dilakukan pertemuan untuk duduk bersama.

"Harus menyadari peran, tugas dan fungsi masing-masing. Setelah itu baru duduk bersama," ujar Martin.

Diketahui, konflik terbuka antara Edy dan Bakhtiar berawal dari sindiran Edy soal kondisi masyarakat di Tapteng. Edy menyebut kemiskinan masih menjadi persoalan di Tapteng.

"Waktu saya mau jadi gubernur, dibawa saya sama relawan ke Tapanuli Tengah. Begitu saya masuk ke sana, orang miskin semua. Nggak jadi saya kampanye," kata Edy di Aula Raja Inal Siregar kantor Gubernur, Jl Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (17/12).



Edy menceritakan kunjungan ke Tapteng yang seharusnya digunakan untuk kampanye diganti menjadi makan bersama masyarakat. Gubernur Edy lantas menyinggung kinerja Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani yang dinilai tidak memuaskan.

"Akhirnya saya sekarang mau balik ke Tapanuli Tengah sana, eh bupatinya begitu. Tak cocok jadi bupati, gimana tak miskin rakyatnya? Tak ada sayangnya sama rakyat, kok ia jadi pemimpin?" tutur Edy.

Kritikan Edy itu kemudian ditanggapi Bakhtiar. Bakhtiar meminta Edy bicara sesuai data bukannya sentimen pribadi.

"Gubernur kalau bicara harus sesuai data, jangan karena sentimen terhadap saya," kata Bakhtiar saat dihubungi, Rabu (18/12).
Halaman 2 dari 2
(dwia/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads