Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (18/12/2019), pukul 18.30 WIB, banyak warga yang menikmati penampilan Christmas Carol ini. Beberapa warga yang ingin atau telah menggunakan MRT pun menyempatkan diri berhenti sejenak sambil ikut bernyanyi bersama dan mengabadikan momen melalui kamera ponsel.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saya mau pulang. Saya naiknya dari Senayan. Tapi saya tahu ada acara ini, jadi saya jalan kaki (dari SCBD) ke sini untuk nonton ini. Menurut saya sih bagus ya begini. Ini acara Pemprov yang saya dengar, kalau kaya gini-gini sih menurut saya harus diapresiasi ya," kata Frederik kepada detikcom.
Frederik, yang juga merupakan pemeluk agama Protestan, berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan di ruang-ruang publik. Menurutnya, hal seperti ini akan mendapat apresiasi masyarakat.
"Mungkin bisa diperbanyak yang kaya gini ya. Jadi kita tuh jangan kaya dikotak-kotakin, tapi mending sekalian saja ada di ruang publik gitu biar orang bisa apresiasi. Menurut saya, lebih banyak orang yang mengapresiasi daripada yang tidak. Jadi ya sudah, dikeluarin saja," ungkapnya sambil tersenyum.
Ruth Herning Wigati (39) juga merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Dia mengaku awalnya tidak mengetahui kegiatan ini. Namun, saat dia keluar dari pintu Stasiun MRT Istora Mandiri, dia melihat acara Christmas Carol kemudian memutuskan berhenti sejenak dan menikmati acara ini.
"Senang sih. Karena apa ya, maaf sebelumnya, upacara Natal diizinkan, maksudnya persembahan musik begini diizinkan di ruang publik. Kami kan, kita ini minoritas. Jadi saya menghargai mungkin pihak dari MRT yang mengizinkan acara ini," kata Ruth.
![]() |
Dia tampak terharu saat mengungkapkan rasa senangnya itu. Acara Christmas Carol ini, menurut Ruth, membawa sukacita.
"Membawa sukacita. Karena saya di sini hidup sendirian, jadi suasana Natal membawa sukacita. Bukan membawa lebih dekat, tapi membuat saya bahagia. Itu yang penting. Berpengaruh gitu, bisa kebahagiaan membuat saya, i can come to my life," ucapnya.
Dia berharap acara semacam ini diperbanyak. Ruth juga menyarankan agar bukan hanya musik Natal, musik-musik klasik juga bisa diperperdengarkan di stasiun MRT supaya bisa menghibur masyarakat Ibu Kota yang telah beraktivitas seharian.
"Mungkin bukan cuma musik Natal ya. Mungkin lagu-lagu yang genrenya, jam-jam segini kan jam sibuk, butuh relaks. Mungkin sedikit musik klasik bisa," ungkapnya.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini