"Bina Marga kami minta untuk memberikan rambu-rambu seluruh titik-titik yang berpotensi longsor. Misalnya dengan spanduk MMT atau dengan peralatan yang membantu pengendara jika curah hujan tinggi," kata Ganjar saat melihat kondisi tebing longsor yang sempat menutup jalan nasional di Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Rabu (18/12/2019).
Jalan nasional Semarang-Purwokerto ini sempat putus total selama tujuh jam akibat tanah longsor kemarin. Evakuasi material tanah longsor masih dilakukan dan arus lalu-lintas dibuka-tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga meminta kepada BPBD dan pemerintah kota/kabupaten untuk menyosialisasikan titik-titik rawan tanah longsor. Sehingga masyarakat bisa selalu waspada.
Di Jawa Tengah, Ganjar menyebut ada beberapa kabupaten yang berada di zona rawan tanah longsor. Yakni di daerah punggungan tengah mulai dari Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Pemalang.
"Kalau di Jawa Tengah itu kabupaten yang berada di punggungan tengah merupakan daerah rawan tanah longsor. Besok Kamis kami akan rapat secara keseluruhan mulai dari persiapan Natal dan tahun baru, termasuk terkait cuaca," ujarnya.
Ganjar juga meminta PSDA dan Balai Besar Wilayah Sungai untuk bersiaga selama curah hujan tinggi. Termasuk untuk semua peralatan, sehingga bisa bergerak cepat jika terjadi bencana.
"Termasuk peralatannya. Jangan sampai alat mau dipakai malah macet," tegasnya.
Diprediksi curah hujan tinggi masih terus terjadi hingga Februari-Maret 2020.
"Termasuk titik-titik rawan longsor di daerah wisata. Kita harus siapkan untuk libur Natal dan tahun baru," imbaunya.
Simak juga video Begini Penampakan Longsor di Ciwidey Bandung:
(sip/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini