"(KKB di) Papua itu menunjukkan bukti bahwa gerakan separatis itu memang harus dihadapi dengan pendekatan keamanan," kata Mahfud Md kepada wartawan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (18/12/2019).
Mahfud menyinggung mengenai kasus baku tembak aparat dengan KKB di Nduga pada bulan Maret silam. Sama seperti kasus di Kabupaten Intan Jaya, kata Mahfud, apa yang terjadi di Nduga juga merupakan gerakan separatis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespon berbagai kasus yang terjadi di Papua, jelas Mahfud, pemerintah telah melakukan berbagai pendekatan pembangunan yang komprehensif di Papua. Pendekatan itu tidak hanya menyasar aspek sosial, ekonomi, dan budaya semata.
"(Juga) pendekatan keamanan, karena nyatanya juga masih ada peristiwa-peristiwa pembunuhan terhadap aparat secara keji, kan gitu. Nah, oleh sebab itu mari kita jaga sama-sama, dan mudah-mudahan itu bisa segera diatasi," tuturnya.
Sementara saat ditanya apakah pemerintah akan mempertebal personel TNI-Polri di Papua, Mahfud enggan menjawab. "Nanti biar Polri dan TNI kalau itu. Itu kan yang bisa menghitung (peta kekuatan) itu adalah urusan TNI-Polri. Saya kebijakannya saja," pungkas Mahfud.
Tonton juga 'Langkah Rahasia' Mahfud Md Bebaskan 3 WNI Sandera Abu Sayyaf :
(ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini