Guru SMP Garut Meninggal Saat Susun e-Rapor, Apa Penyebabnya?

Guru SMP Garut Meninggal Saat Susun e-Rapor, Apa Penyebabnya?

Hakim Ghani - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 15:09 WIB
Ilustrasi (Foto: dok. Thinkstock)
Garut - Yusuf (58), seorang guru asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal saat tengah menyusun e-rapor murid-muridnya di sekolah. Dinkes Garut mengusulkan mendiang Yusuf menerima penghargaan.

"Kami telah mengusulkan ke Bapak Bupati dan Pak Wakil untuk memberikan penghargaan anumerta, yakni kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Totong selepas melayat ke rumah duka, Kecamatan Pangatikan, Garut, Selasa (17/12/2019).


Yusuf diketahui meninggal di kantornya, SMP Negeri 2 Pangatikan, Garut, Senin (16/12), saat menyusun e-rapor untuk siswa-siswanya. Ia mengeluh pusing dan sesak napas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menerima informasi tersebut, jajaran Dinas Pendidikan dipimpin Totong, Selasa pagi, melayat ke rumah duka yang terletak di Desa Pangatikan, Kecamatan Pangatikan. Kepala SMPN 2 Pangatikan Juhanda turut mendampingi.

Jenazah Yusuf telah dikebumikan di tempat pemakaman umum sekitar rumahnya. Selain menyampaikan usulan Disdik agar Yusuf memperoleh penghargaan kepada keluarga, Totong juga memberi santunan.

Yusuf termasuk guru senior sekaligus satu dari dua orang perintis SMP Negeri 2 Pangatikan. Totong menjelaskan Yusuf dalam kondisi sakit saat tengah menyusun rapor tersebut.

"Kami sangat berduka dengan meninggalnya salah satu guru terbaik ini. Bagaimana perjuangan dan tanggung jawabnya sebagai guru dia terus laksanakan meskipun dalam kondisi sakit," ucap Totong.

Sementara itu, para guru di Kabupaten Garut sendiri saat ini tengah disibukkan kegiatan menyusun e-rapor para pelajar. Totong mengimbau guru di Garut untuk menjaga kesehatan saat melaksanakan tugas.

"Pengisian e-rapor ini memang memerlukan konsentrasi tinggi. Untuk itu, saya mengimbau agar guru-guru tetap mengutamakan kesehatan," ujar Totong.

Kepala SMPN 2 Pangatikan Juhanda mengatakan Yusuf sempat pingsan. Yusuf diduga meninggal akibat serangan jantung.

"Saat mengisi e-rapor, beliau mengeluh pusing. Kami kemudian membawanya ke ruang kepsek. Saat di ruangan, almarhum pingsan dan kemudian meninggal dunia. Kejadiannya sangat cepat," ujar Juhanda kepada wartawan di tempat yang sama.

Juhanda menambahkan, sebelum meninggal, Yusuf empat hari tidak masuk ke sekolah karena sakit. "Malam minggu kemarin dia menghubungi saya ngasih kabar bahwa hari Senin akan masuk," katanya.

Guru SMP Garut Meninggal Saat Susun e-Rapor, Apa Penyebabnya?Pihak Disdik Garut dan SMPN 2 Pangatikan saat melayat ke rumah duka mendiang Yusuf. (Hakim Ghani/detikcom)
Yusuf, yang saat ini menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan merangkap menjadi operator sekolah, berpulang dengan meninggalkan empat orang anak dan satu orang istri. Kepergiannya sangat menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan pihak sekolah.

"Beliau merupakan sosok panutan kami. Selain guru yang teladan, dia sangat aktif di masjid," ujar Juhanda.
Halaman 2 dari 3
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads