"Pemilih Gibran ini banyak karena faktor emosinya saja sebagian besar karena melihat dia representasi tokoh muda, karena faktor Pak Jokowi," ujar Rico di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
Sedangkan, kata Rico, kebanyakan warga Solo mempertimbangkan faktor rasionalitas dalam memilih. Itulah, lanjut Rico, kenapa elektabilitas petahana Achmad Purnomo lebih tinggi ketimbang Gibran Rakabuming.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Rico menilai Gibran harus memunculkan persepsi akan kompetisinya di bidang politik. Faktor emosi saja, jelas Rico, tidak cukup untuk membalap Purnomo.
"Apakah dipilih karena Pak Jokowi itu penting atau tidak, menurut saya penting dan harus ditambah lagi, ditambah faktor lain, kenapa? Karena manusia bertindak bukan hanya rasionalitas saja tapi emosi juga perlu, karena manusia yang memilih," kata Rico.
"Tapi kalau hanya menggunakan faktor Jokowi saja tidak cukup, karena pemilih di sana bukan hanya usia muda, tapi banyak usia dewasa yang lebih rasional dalam memilih. Selama faktor emosi lebih dominan ketimbang faktor kompetensinya dia tidak akan melampaui Pak Purnomo," lanjutnya.
Seperti diketahui, Gibran saat ini menduduki posisi kedua dari elektabilitas. Hal itu berdasarkan hasil survei Median, dengan peringkat teratas Achmad Purnomo dengan elektabilitas 45 persen, sedangkan Gibran 24,5 persen.
Survei ini melibatkan 800 responden dengan margin of error +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender. Survei ini dilakukan pada 3 Desember-9 Desember yang lalu.
Gibran-Bobby Maju Pilkada, Sandiaga: Nggak Ada Masalah
(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini