Anies Pastikan Sudah Gerak Sebelum Kasus Tes Honorer Masuk Got Viral

Anies Pastikan Sudah Gerak Sebelum Kasus Tes Honorer Masuk Got Viral

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 16 Des 2019 14:26 WIB
Foto: Anies Baswedan (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah menindaklanjuti laporan mengenai honorer masuk got saat tes fisik perpanjangan kerja honorer DKI di Jakarta Barat sebelum informasinya viral di media sosial. Lurah dan semua pihak yang terlibat langsung diperiksa.

"Begini begitu ada laporan kita langsung proses. Jadi seperti kejadian kemarin langsung kita proses bahkan sebelum jadi pembicaraan media. Belum viral di socmed. Kita begitu ada peristiwa langsung kita tindak dan langsung di saat hari itu juga lurah dinonaktifkan," kata Anies di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).

Anies mengatakan kasus tersebut terjadi sekitar sepekan yang lalu. Dia sudah memerintahkan inspektorat untuk melakukan pemeriksaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Gini kejadian sudah seminggu yang lalu. Begitu ada kejadian, langsung siang itu juga saya instruksikan kepada inspektorat untuk melakukan pemeriksaan," ujar dia.

Kini hasil pemeriksaan lurah dan semua yang terlibat kasus tersebut sudah keluar. Lurah Jelambar pun dibebastugaskan.

"Lurahnya langsung dinonaktifkan, semua yang terlibat diperiksa dan statusnya nonaktif. Hasil pemeriksaan sudah selesai dan mereka terbukti karena mereka akan dibebastugaskan. Kalau kemarin nonaktif. Sekarang dibebastugaskan," kata Anies.


Insiden ini, kata Anies, menjadi pelajaran bagi semua pihak. Anies mengingatkan semua orang yang melakukan tindakan tak beradab akan diberikan sanksi.

"Dan peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua bahwa ketika ada proses pembelajaran maka kerjakan cara yang beradab. Kebiasaan-kebiasaan apapun yang dilakukan di mana pun walaupun sudah berkali-kali kalau itu tidak menjaga prinsip keberadaban maka tidak dilaksanakan dan akan diberi sanksi," ujar dia.




Miris! Tes Fisik Honorer DKI Masuk Got:




Diketahui, perpanjangan kontrak para honorer K2 dan non-K2 DKI menjadi polemik. Sebab, para honorer di Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat, tetap harus mengikuti tes fisik.

Kondisi tersebut diketahui melalui video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut tampak ada lebih dari 30 pria dan wanita berendam dalam sebuah saluran air, berbaris dalam dua banjar. Air tersebut tampak berwarna kehitaman.

Lurah Jelambar Agung Triatmojo membenarkan bahwa ia telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan tes fisik sesuai dengan prosedur kerja para honorer. Dia mengakui tindakan seperti yang terlihat dalam video salah.


"Awalnya memang para peserta sudah saya arahkan, panitia juga, saya barisin, kemudian saya amanatkan bahwa tes ini tidak jauh daripada tupoksinya PPSU yang akan dilaksanakan nanti, bahkan kalau misalkan ada dahan patah kemudian mereka harus naik pohon, tapi nggak mampu naik, dan harus naik, saya sudah larang itu, dan saya selalu melarang. Kemudian di lapangan terjadi berbeda, ya sudah nasib saya, saya terima," ujar Agung saat dihubungi detikcom, Sabtu (14/12).

Dia menjelaskan, awal mula dia melakukan tes fisik kepada honorer itu terjadi lantaran dia salah memahami surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Nomor 85/SE/2019 tentang Pengadaan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan. Agung mengaku salah persepsi memahami surat edaran itu.

"Jadi gini... setelah kejadian itu, kemudian kan berkembang, kebetulan bukan saya saja, lurah lain juga sama, karena penafsiran SE 85 itu berbeda-beda karena SE 85 itu mengacu pada Pergub 212 (Pergub 212 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan), jadi akhirnya sebetulnya bukan Jelambar melakukan hal sama (tak patuhi SE Nomor 85), cuma kebetulan Jelambar itu tereskpos, ya sudahlah apesnya kan di situ. Jadi ya sudah terima aja lah," jelas Agung.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads