Cerita Versi Warga Soal Pemicu Ricuh Rumah Deret Tamansari Bandung

Cerita Versi Warga Soal Pemicu Ricuh Rumah Deret Tamansari Bandung

Mukhlis Dinillah - detikNews
Senin, 16 Des 2019 13:02 WIB
Warga berbicara soal penggusuran rumah deret Tamansari Bandung. (Foto: Mukhlis Dinillah/detikcom)
Bandung - Imbas ricuh berujung bentrokan dalam proses penggusuran rumah deret Tamansari Bandung, sejumlah warga dan massa solidaritas mengalami luka-luka. Perwakilan Solidaritas Tamansari Melawan, Dani, menyebut ada puluhan relawan yang mengalami luka-luka lebam dan sobek akibat bentrokan dengan petugas saat penggusuran, pada Kamis (12/12).

Saat ini mereka tengah pemulihan trauma dan luka. "Jadi banyak teman-teman yang kemarin ada di lokasi penggusuran mendapat tindakan pemukulan dari aparat. Jumlahnya puluhan bahkan ratusan," kata Dani di lokasi penggusuran lahan, Senin (16/12/2019).


Sekadar diketahui, proses eksekusi itu melibatkan personel keamanan dari Satpol PP Kota Bandung, TNI dan Polri. Dani menuturkan kehadiran pihaknya awalnya untuk membantu proses pemindahan barang warga dari upaya pengosongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ada beberapa rekannya yang diseret paksa petugas dan memancing amarah massa. "Jadi kita kepancingnya karena ada rekan yang diseret petugas. Awalnya kan ingin membantun angkut-angkut barang," ujar Dani.

Korban luka, Enjo (39), harus bolak-balik rumah sakit karena luka yang dideritanya. Istri Enjo, Silvia (37) mengatakan, saat ini suaminya masih belum banyak beraktivitas karena luka dialaminya.

Enjo mengalami luka sobek di bawah mata dan lebam-lebam di wajah karena tindakan represif petugas. "Suami saya dijahit di bawah matanya empat jahitan. Wajahnya lebam-lebam dan kepalanya sakit terus katanya," kata Silvia di lokasi yang sama.

Ia menceritakan awal mula suaminya mendapat menerima tindakan kekerasan dari aparat. Saat itu, Enjo mencoba menyelamatkan kedua anaknya berusia 5 dan 10 tahun yang tengah mengungsi di Masjid Al Islam.

"Soalnya polisi tembak gas air mata ke arah sekitar masjid, jadi bapaknya khawatir ke anaknya, mau nyelamatin," ujar Silva.


Namun, upaya Enjo dihadang petugas. Ia sudah memberitahukan kepada petugas berniat menyelamatkan anaknya dari gas air mata, tapi tak digubris. Enjo malah dianiaya petugas karena dianggap melawan.

"Suami saya sudah mau nunjukin KTP tapi gak sempat malah dianiaya polisi. Luka-luka wajahnya makanya langsung di bawa ke ambulans. Tapi di dalam ambulans juga masih dianiaya," tutur Silva.

Setelah keluar dari RS Sartika Asih, suaminya juga harus kembali pemeriksaan kesehatan di RS Borromeus karena mengeluhkan sakit di kepala. Tapi, dokter menyarankan suaminya rawat jalan.

"Warga mengalami trauma. Kami sakit hati. Apalagi kasihan banyak anak-anak," ujar Silva.


Polri mengatakan puluhan anggotanya diperiksa terkait beredarnya video yang merekam diduga tindakan represif polisi kepada warga saat penggusuran rumah di Tamansari, Bandung, Jawa Barat. Puluhan personel tersebut adalah anggota Polrestabes Bandung.

"Polda Jawa Barat melakukan pemeriksaan, ada beberapa puluh personel Polrestabes diperiksa," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2019).

Iqbal menuturkan pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah pengamanan dan pengawalan kegiatan penggusuran sesuai standar operasional prosedur (SOP). Untuk diketahui, penggusuran tersebut dilakukan oleh Pemkot Bandung melalui Satpol PP.
Halaman 2 dari 3
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads